Mereka yang Berebut Tiket RI1 di Pemilu 2014

 
JAKARTA - Pertarungan memperebutkan tiket RI1 kian memanas menjelang Pemilihan Umum 2014, yang akan dihelat beberapa bulan lagi.  Partai politik yang meramaikan pesta demokrasi tahun ini berlomba-lomba mengusung calon. 

Ada yang sudah jauh-jauh hari mengumumkan calonnya secara resmi, ada yang masih menggelar konvensi untuk mendapatkan calon, dan ada pula yang masih menimbang-nimbang dan menyembunyikan calon mereka sebagai strategi sambil menunggu hasil pemilu legislatif yang akan digelar lebih dahulu, 9 April 2014. 

Siapa saja calon yang diusung Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, PKPI dan Partai Bulan Bintang?

Partai Nasdem
Menginjak bulan kedua 2014, Nasdem belum menentukan calon presiden yang akan diusung. Namun Surya Paloh yang duduk sebagai ketua umum partai memastikan, capres Nasdem akan lebih baik dari presiden yang menjabat saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono. Nasdem tidak ingin mengalami kemunduran dengan mengusung calon yang standarnya di bawah SBY.

Siapa calonnya, baru akan dibahas usai pemilu legislatif. Namun Paloh cukup tahu diri, jika perolehan suara dalam Pileg nanti Nasdem tidak memenuhi ambang batas parlemen, partainya terbuka menjalin koalisi dengan partai lain. Hal ini diungkapnnya dalam Rapat Kerja Nasional Nasdem, awal Desember 2013 lalu.

Partai Kebangkitan Bangsa
Ada tiga nama yang dideklarasikan sebagai capres dari partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini: Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Rhoma Irama. Ketiganya dianggap memiliki peluang besar. Namun PKB masih membuka pintu bagi calon lain. Siapa dari ketiga nama itu yang akan diusung, akan ditetapkan usai pemilihan legislatif. 

PKS
PKS juga tidak ingin terburu-buru menetapkan siapa capresnya. Namun sudah ada tiga kandidat yang digadang-gadang: Anis Matta, Hidayat Nurwahid, dan Ahmad Heryawan. Semua kandidat ini masih akan menjalani uji publik. Siapa yang bakal maju, keputusannya menunggu hasil pemilu legislatif, April mendatang.

PDI Perjuangan
Harap-harap cemas. Kondisi ini dirasakan parpol lain pesaing partai banteng moncong putih ini. Bagaimana tidak, PDIP memiliki Joko Widodo, gubernur DKI Jakarta yang dalam berbagai survei menduduki posisi nomor satu capres yang paling diinginkan rakyat Indonesia. (Baca: Hasil Survei Sejumlah Lembaga Soal Capres)

Kendati ada desakan kuat dari internal dan eksternal partai agar PDIP mengusung Jokowi, namun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan pilihan.  Dengan berbagai pertimbangan dan strategi partai, Mega baru akan memutuskan capres partai April 2014, paska pemilu legislatif. Bisa saja Jokowi, atau Mega sendiri.

Partai Golkar
Ketika partai lain masih menimbang-nimbang calon presidennya, partai 'beringin' ini sudah sejak Juni 2012 mantab mengusung ketua umumnya, Aburizal Bakrie. Penetapan Aburizal dilakukan dalam Rapat Pimpinan Nasional ke-3. Namun siapa cawapres yang akan mendampingi Aburizal baru akan diputuskan setelah pemilihan umum legislatif.

Partai Gerindra
Nama Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai kandidat kuat capres partai ini. Namun hingga kini Gerindra belum mendeklarasikan Prabowo sebagai capres.

Sebenarnya, kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, pertengahan Januari 2014 lalu, kongres luar biasa partai sudah menetapkan Prabowo sebagai bakal capres Gerindra. Tapi deklarasinya belum. Partai masih konsentrasi meraup suara sebanyak-banyaknya dari pemilu legislatif April nanti.

Gerindra baru bisa mencalonkan Prabowo, jika berhasil memperoleh 20 persen suara pemilih nasional atau 25 persen kursi DPR. Kalau kurang, partai ini harus menjadi kawan.

Partai Demokrat
Demokrat menentukan capresnya dalam konvensi yang saat ini masih berlangsung. Konvensi ini diikuti 11 calon, antara lain,  Ali Masykur Musa (anggota BPK RI), Anies Rasyid Baswedan (Rektor Universitas Paramadina),  Dahlan Iskan (Menteri Negara BUMN),  Dino Patti Djalal ( Duta Besar RI untuk Amerika Serikat), Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI), Gita Wirjawan (mantan Menteri Perdagangan),  Hayono Isman (anggota Dewan Pembina Partai Demokrat), Irman Gusman (Ketua DPD RI), Marzuki Ali (Ketua DPR RI),  Pramono Edhie Wibowo (mantan KSAD & anggota Dewan Pembina Demokrat),  dan Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara).

Sampai saat ini belum ada satu pun yang terpilih sebagai pemenang. Pemenang konvensi baru akan diumumkan akhir April. Siapa pun yang menang, akan menjadi taruhan bagi partai yang dalam dua kali pemilihan presiden sukses mendudukkan capresnya sebagai RI1.

PAN
Partai Amanat Nasional belum mendeklarasikan secara resmi capresnya, namun sejumlah elit partai dan caleg PAN 'mengukuhkan' ketua umumnya, Hatta Rajasa, pertengahan Januari lalu dengan mendeklarasikan Rajasa alias Relawan Hatta Rajasa. Pendiri PAN, Amien Rais, akhir 2013 sempat menegaskan, tidak ada kandidat capres lain di PAN yang memenuhi kriteria selain Hatta Rajasa.

PPP
PPP menjaring tujuh nama sebagai kandidat capres dan cawapres. Ketua umum partai ini Suryadharma Ali ada di urutan pertama. Nama lainnya: Jusuf Kalla, Joko Widodo, Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Isran Noor dan Jimly Asshiddiqie. Namun siapa diantara mereka yang akan terpilih akan ditentukan setelah pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014. 

Hanura
Partai Hati Nurani Rakyat percaya diri mengusung jagoan dari internal partai sebagai capres dan cawapres: Wiranto-Hary Tanoesoedibjo. Alasannya, karena permintaan kader Hanura. Dalam setiap kegiatan sosialisasi capres-cawapres, partai ini memperkenalkan duet internalnya dengan sebutan Win-HT.

PBB
Yusril Ihza Mahendra yang duduk sebagai ketua Majelis Dewan Syuro PBB ditetapkan sebagai calon presiden yang akan dimajukan PBB dalam pemilu 2014.  Nama Yusril diumumkan 4 Desember 2013 lalu. Namun Yusril harus berjuang keras menuju kursi nomor satu di republik ini. Elektabilitas partainya sangat menentukan.(Viva.co.id)

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE