Awalnya
saya tidak percaya dan terkejut ketika Prabowo menyatakan menarik diri
dari pilpres karena merasa dicurangi. Bagaimana tidak terkejut dan
campur bingung? Koalisi merah putih yang mendukung Prabowo adalah
mayoritas dan menguasai birokrasi dari tingkat desa hingga pusat.
Janji
Prabowo yang akan memberikan uang 1 milyar per desa per tahun telah
membuat gelap mata banyak kepala desa. Mereka pun menggalang dukungan
antar kepala desa dan perangkat desa seluruh Indonesia melalui jaringan
“Parade Nusantara”. Dukungan resmi Partai Golkar yang memiliki kepala
daerah terbanyak di seluruh Indonesia semakin memperkuat jajaran
birokrasi yang mendukung Prabowo. Belum lagi kepala daerah dari PAN,
PPP, PKS, Gerindra, PBB dan Partai Demokrat yang jumlahnya ratusan tentu
semakin memudahkan Prabowo untuk memenangkan pilpres. Apalagi data di
MK menunjukkan 97% proses Pilkada kasusnya diselesaikan di MK. Artinya,
97% Pilkada diduga ada kecurangan. Dan dari 97% tersebut tentu saja
koalisi merah putih pendukung Prabowo memiliki presentase yang lebih
besar dibandingkan koalisi partai yang mendukung Jokowi.
Jadi
dengan logika orang waras yang masih menggunakan akal sehat dan hati
nuraninya tentu sudah bisa menebak siapa yang terindikasi melakukan
kecurangan dalam Pemilu. Pengalaman
ORBA membuktikan, kecurangan pemilu selalu melibatkan birokrasi
pemerintahan. Padahal saat ini pemerintahan dikuasai oleh Partai
Demokrat, Golkar, PKS, PPP, PAN yang justru mendukung Prabowo dalam
pilpres. Nah loh ada maling teriak maling…….
Lantas apa hubungannya dengan judul…?
Setelah
saya telusuri lebih dalam lagi akhirnya saya menemukan
kecurangan-kecurangan yang dilkukan oleh Jokowi. Ya, Jokowi terbukti
curang karena mampu menarik dukungan dari ribuan hingga jutaan relawan
dari dalam dan luar negeri tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Sebaliknya, justru para relawan lah yang harus mengeluarkan biaya,
energi dan pikirannya untuk mendukung Jokowi, ini jelas curang. Coba,
bandingkan dengan Prabowo yang harus memobilisasi massa dalam setiap
kampanyenya. Dan dalam setiap mobilisasi massa dibutuhkan dana yang
sangat besar. Tentu tidak adil bukan, Jokowi di bayar oleh relawan,
sementara Prabowo harus membayar massa yang dimobilisasi. Ini jelas
curang namanya.
Jokowi
juga terbukti curang melibatkan ratusan artis tanpa bayaran.
Berdasarkan pengakuan para artis, biasanya dalam setiap kampanye pemilu
baik pileg maupun pilpres mereka mendapatkan bayaran puluhan hingga
ratusan juta dalam setiap penampilannya. Tapi khusus untuk mendukung
revolusi mentalnya Jokowi, para artis tersebut rela tidak dibayar.
Bahkan di antara para artis harus mengeluarkan koceknya untuk membiayai
penampilannya. Jokowi jelas curang karena menggalang people power lewat
“Konser Salam Dua Jari” yang akan dicatat dalam sejarah pilpres 2014
tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Jokowi
juga curang karena membuat ahli Golputer sedunia rela turun gunung
dengan dibuktikan tingginya partisipasi pemilih baik di dalam maupun di
luar negeri. Jokowi juga curang karena mampu menumbuhkan harapan dan
optimisme rakyat sehingga rela antri di TPS-TPS di seluruh penjuru dunia
hingga pelosok-pelosok negeri. Jokowi juga curang karena memberikan
inspirasi kepada anak-anak muda cerdas dan kreatif, para jawara
olimpiade computer dan matematika untuk membuat web kawalpemilu.org yang berperan penting mengawal suara rakyat sehingga sulit untuk dimanipulasi. Tentu saja adanya web kawalpemilu.org
menjadi bukti kuat bahwa Jokowi curang karena suara rakyat tidak bisa
lagi dimanipulasi. Dan kecurangan yang paling kasat mata dan bisa
dilihat oleh saksi dari seluruh penjuru dunia adalah Jokowi telah
mencuri hati sebagian besar rakyat Indonesia sehingga jatuh cinta dan
memilihnya dalam pilpres. Blusukan, memetakan masalah, mendengar keluhan
dan keinginan rakyat adalah cara curang Jokowi untuk mencuri hati
rakyat. Karena kecurangan-kecurangan yang massif dan terstruktur
tersebut maka Jokowi menang mutlak di luar negeri dan di 23 provinsi.
Karena kecurangan-kecurangan yang massif dan terstruktur tersebut Jokowi
akhirnya terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7. Apakah anda
juga menemukan kecurangan Jokowi yang lain, silakan buktikan?
Posting Komentar