London. Dedikasi Mohamed Salah terhadap perjuangan Palestina tidak perlu diragukan lagi. Gelandang Chelsea tersebut pernah menolak berjabat tangan dengan pemain Israel ketika FC Basel bertemu Maccabi Tel Aviv di babak kualifikasi Liga Champions pada akhir Juli dan awal Agustus lalu.
Salah membuat strategi ketika timnya menjamu Maccabi Tel Aviv di St Jakob’s Park pada 30 Juli 2013, dengan meninggalkan sepatunya di luar lapangan. Saat rekan-rekannya berjabat tangan, winger asal Mesir itu lebih memilih menepi untuk memakai sepatunya. Alhasil, ia terhindar untuk berjabat tangan dengan pemain Israel.
Kemudian di leg kedua, 6 Agustus 2013, Salah menunjukkan sikap keengganannya berjabat tangan sebelum kick off. Kali ini, Salah mengepalkan tangan dan meninju uluran tangan para pemain lawan. Salah memilih melakukan hal itu lantaran merasa benci dengan aksi Zionis menduduki tanah Palestina.
Menurut Zionist Radio, aksi pemain berusia 21 tahun itu sempat menimbulkan kontroversi karena tindakannya dinilai anti-Semit. Tetapi, ia tetap teguh dengan pendiriannya. Meski begitu, Chelsea yang beberapa petingginya adalah keturunan Yahudi, tetap menghormati keyakinan Salah yang gemar melakukan selebrasi sujud syukur ketika berhasil menjebol gawang lawan. (ROL/sbb/dakwatuna)
Posting Komentar