Presiden Mesir terguling Mohamed Mursi, Sabtu (22/2/2014), meminta para pendukungnya melanjutkan “revolusi damai” menentang tentara saat diadili atas tuduhan terkait masalah perusakan penjara dan penyerangan polisi.
Ikhwanul Muslimin memang terus mengurangi aksi mingguannya, namu tak ayal demo-demo sejak penggulingan Mursi pada 3 Juli tahun lalu sudah memangsa 1.400 nyawa, tulis Russian Voice, Sabtu malam (22/2/2014).
Pengadilan memutuskan menunda persidangan Mursi hingga Senin 23 Februari. Dalam sidang kedua Sabtu kemarin, Mursi mengatakan masih menjabat sebagai presiden Mesir, karena ia merasa terpilih secara demokratis setahun lalu sebelum didepak tentara.
“Revolusi rakyat tak akan berhenti – lanjutkan revolusi damai kalian,” katanya di persidangan Sabtu.
Mursi dituduh melakukan tindakan mata-mata dan terorisme pada persidangan ketiga, Senin besok.
Morsi dan 35 orang pentolan Ikhwanul dituduh “melakukan tindakan mata-mata untuk organisasi Ikhwanul Muslimin internasional, sayap bersenjata dan dekat dengan gerakan Hamas di Palestina.
Mereka didakwa “melakukan serangan teror merusak bangunan-bangunan pemerintah, lembaga-lembaga dan para karyawannya untuk menebar kekacauan.” Jika terbukti, Mursi dituntut hukuman mati.
Posting Komentar