Al-Qur’an perintahkan Bara’ (lepas diri), mereka malah pilih wala’
(loyal) kepada orang kafir. Padahal Wala’ terhadap Kafirin dapat
mengeluarkan dari Islam
Gejala yang telah menjangkiti anak buah
NU itu sudah berlangsung bertahun-tahun, seharusnya diingatkan agar
mereka bertaubat, tetapi tampaknya justru menjadi-jadi bahkan
memberitakan kelakuannya itu seolah dengan bangga. Padahal, memberitakan
lakon dosa apalagi dengan bangga itu justru akan sulit mendapatkan
ampunan dari Allah Ta’ala. Karena telah dijelaskan oleh Rasulullah
shallalahu ‘alaihi wa sallam:
(كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا
الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ
بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ
فَيَقُولَ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ
يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ). أخرجه
البخاري عن أبي هريرة 1 – رَضِيَ اللَّهُ عَنهُ – رقم 6069 ) “Seluruh
umatku diampuni kecuali al-mujahirun (orang yang terang-terangan berbuat
dosa), dan termasauk bentuk Mujaharoh (terang-terangan dalam berbuat
dosa) adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian pada pagi
hari dosanya telah ditutup oleh Allah, dia berkata:”Wahai fulan semalam
aku telah melakukan seperti ini dan ini (menceritakan dosanya).”Allah
telah menutupi dosanya di malam hari, tetapi dia membuka kembali dosa
yang telah ditutup oleh Allah tersebut.(Diriwayatkan oleh Imam Bukhari
rahimahullah dari sahabat Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu)
Ada
berita yang diakui akan mereka lakonkan untuk membantu orang kafir dalam
upacara perayaan kekafiran mereka. Hal itu jelas dimurkai Allah Ta’ala,
karena Allah tidak rela terhadap kekafiran:
وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; (QS Az-Zumar/ 39: 7)
Inilah beritanya, dan di bagian bawah ada landasan yang menyoroti masalah ini.
***
25.000 Anggota GP Ansor Siap Amankan Perayaan Natal
Lamongan: Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengerahkan 25.000 anggota satuan
tugas Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk membantu mengamankan
gereja-gereja selama perayaan Natal di Jawa Timur.
“Kami sudah
berkoordinasi dan memerintahkan semua personel Banser untuk terjun
langsung mengamankan gereja-gereja yang tersebar di Jatim,” ujar Ketua
Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Timur Alva Isnaeni di sela Konferensi
Wilayah Ansor di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Sabtu, (21/12).
Ia mengatakan, setiap tahun Ansor membantu aparat menjaga keamanan
selama perayaan Natal. Tahun ini anggota Banser akan mulai membantu
aparat melakukan tugas pengamanan sejak 23 Desember hingga 27 Desember
2013.
Anggota Banser tak hanya membantu mengamankan gereja tapi
juga membantu mengatur lalu lintas kendaraan di jalanan sekitar
gereja.Bahkan dalam beberapa pekan ini anggota Densus 99 Banser sudah
turun ke lapangan untuk memantau kondisi wilayah.
“Densus 99
Banser ini bertugas mengamati dan mencari tahu atau memetakan kerawanan
yang akan terjadi. Berdasarkan laporan yang kami terima, ada beberapa
daerah sudah disasar oknum tak bertanggung jawab, seperti Surabaya,
Malang dan kawasan Mataraman,” tambahnya.
Ia menambahkan,
Banser sukarela membantu menjaga keamanan gereja selama perayaan Natal.
“Ini wujud konkret Banser sebagai penjaga kebhinekaan,”
tutupnya.(Ant)Metrotvnews.com, Sabtu, 21 Desember 2013 | 14:46 WIB
***
Wala’ Terhadap Kafirin Dapat Mengeluarkan dari Islam
Syaikh Sholeh bin Fauzan Bin Abdillah Al-Fauzan mengungkap 10 gejala
wala’ (loyal atau setia) kepada orang kafir dalam kitabnya Al-Irsyad. Di
antara gejala itu ada yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam
menjadi murtad.
Untuk lebih jelasnya, kami kutip dua poin (4 dan 5) dari 10 gejala wala’ terhadap orang kafir sebagai berikut:
SEBAGIAN FENOMENA YANG TAMPAK DARI SIKAP WALA’ (LOYAL) KEPADA ORANG KAFIR
4. Membantu kaum kafir dan menolong mereka dalam usaha melawan kaum muslimin, mengirim bantuan dan melindungi mereka.
Ini termasuk hal yang membatalkan keislaman dan menyebabkan seseorang
menjadi murtad. Kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian itu.
5. Meminta bantuan kepada kaum kafir, mempercayakan urusan kepada
mereka, memberikan kekuasaan kepada mereka agar menduduki jabatan yang
di dalamnya ada banyak perkara yang menyangkut urusan kaum muslimin,
serta menjadikan mereka sebagai kawan terdekat dan teman dalam
bermusyawarah.
Allah Ta’ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لاَ
يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّواْ مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاء
مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا
لَكُمُ الآيَاتِ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ.هَاأَنتُمْ أُوْلاء
تُحِبُّونَهُمْ وَلاَ يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ
وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُواْ آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ عَضُّواْ عَلَيْكُمُ
الأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُواْ بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللّهَ
عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ.إِن تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِن
تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُواْ بِهَا… } (118-120) سورة آل عمران.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang diluar kalangan kamu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai
apa yang menyusahkan kamu, telah nyata kebencian dari mulut mereka dan
apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi, sungguh telah
Kami terangkan kepadamu ayat-ayat Kami jika kamu memahaminya. Baginilah
kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu dan kamu
beriman kepada kitab-kitab semuanya, apabila mereka menjumpai kamu
mereka berkata:’Kami beriman’, dan apabila mereka menyendiri mereka
menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu.
Katakanlah kepada mereka:’Matilah kamu karena kemarahanmu itu’.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. Jika kamu memperoleh
kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tapi jika kamu mendapat bencana
mereka bergembira karenanya..” (QS. Al-Imron: 118-120).
Ayat-ayat yang mulia ini mengungkapkan hakekat kaum kafir dan apa yang
mereka sembunyikan dari kaum muslimin yang berupa kebencian dan siasat
untuk melawan kaum muslimin seperti tipu daya dan penghianatan. Dan ayat
ini juga mengungkapkan tentang kesenangan mereka bila kaum muslimin
mendapat musibah. Dengan berbagai cara mengganggu ummat Islam. Bahkan
kaum kuffar tersebut memanfaatkan kepercayaan ummat Islam kepada mereka
dengan menyusun rencana untuk mendiskreditkan dan membahayakan ummat
Islam.
Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari
radhiallahu anhu, dia berkata kepada ‘Umar radhiallahu anhu:’Saya
memiliki sekretaris yang beragama Nashrani’. ‘Umar berkata:’Mengapa kamu
berbuat demikian? Celakalah engkau. Tidakkah engkau mendengar Allah
Ta’ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ
تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء
بَعْضٍ …} (51) سورة المائدة. “Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi
pemimpin-pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang
lain…” (QS. Al-Ma’idah: 51).
Kenapa tidak engkau ambil seorang
muslim sebagai sekretarismu? Abu Musa menjawab:’Wahai amirul mukminin,
saya butuhkan tulisannya dan urusan agama terserah dia’. Umar
berkata:’Saya tidak akan memuliakan mereka karena Allah telah
menghinakan mereka, saya tidak akan mengangkat derajat mereka karena
Allah telah merendahkan mereka dan saya tidak akan mendekati mereka
karena Allah telah menjauhkan mereka’.
Imam Ahmad dan Muslim
meriwayatkan bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam keluar menuju
Badar. Tiba-tiba seseorang dari kaum musyrikin menguntitnya dan berhasil
menyusul beliau ketika sampai di Heart, lalu dia berkata:’Sesungguhnya
aku ingin mengikuti kamu dan aku rela berkorban untuk kamu’. Nabi
shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:”Berimankah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya?”, dia berkata:’Tidak’. Beliau bersabda:”Kembalilah, karena
saya tidak akan meminta pertolongan kepada orang musyrik”.
Dari
nash-nash tersebut di atas, jelas bagi kita tentang haramnya mengangkat
kaum kafir untuk menduduki jabatan pekerjaan kaum muslimin yang mereka
nanti akan mengokohkan kedudukannya dengan sarana yang ada padanya untuk
mengetahui keadaan kaum muslimin dan membuka rahasia-rahasia mereka
atau menipu dan menjerumuskan ummat Islam kedalam kerugian dan
kebinasaan. Namun sayang hal ini banyak terjadi pula di negeri kaum
muslimin, negeri Haramain syarifain (Saudi Arabiyah) yang menjadikan
kaum kuffar sebagai pekerja-pekerja, sopir-sopir, pelayan-pelayan,
guru-guru di rumah-rumah yang bergaul bersama mereka keluarga muslim
atau membaur dengan kaum muslimin di negerinya. (AL-WALA’ WAL BARA’
DALAM PANDANGAN ISLAM Oleh: Syaikh Sholeh bin Fauzan Bin Abdillah
Al-Fauzan : http://ibnusarijan.blogspot.com/2008/06/al-wala-wal-baro-dalam-pandangan-islam_21.html)
Inilah teks tulisan Syaikh Al-Fauzan:
مظاهر موالاة الكفار
4- ومن مظاهر موالاة الكفار إعانتهم ومناصرتهم على المسلمين، ومدحهم والذب
عنهم، وهذا من نواقض الإسلام وأسباب الردة؛ نعوذ بالله من ذلك . الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد والرد على أهل الشرك والإلحاد – (1 / 289) 5- ومن مظاهر موالاة الكفار الاستعانة بهم (1) والثقة بهم وتوليتهم المناصب التي فيها أسرار المسلمين واتخاذهم بطانة ومستشارين :
قال الله تعالى : { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا
بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا
عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتْ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي
صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْقِلُونَ هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ
وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا
وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ
مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ إِنَّ
تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا
بِهَا } فهذه الآيات الكريمة تشرح دخائل الكفار، وما يكنونه نحو
المسلمين من بغض، وما يدبرونه ضدهم من مكر وخيانة، وما يحبونه من مضرة
المسلمين وإيصال الأذى إليهم بكل وسيلة، وأنهم يستغلون ثقة المسلمين بهم
فيخططون للإضرار بهم والنيل منهم . روى الإمام أحمد عن أبي موسى
الأشعري رضي الله عنه؛ قال : قلت لعمر رضي الله عنه : لي كاتب نصراني ! قال
: ما لك قاتلك الله ؟ أما سمعت الله يقول : { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ } ألا اتخذت حنيفا ؟ قال : قلت : يا أمير المؤمنين ! لي
كتابته، وله دينه . قال : لا أكرمهم إذ أهانهم الله، ولا أعزهم إذ أذلهم
الله، ولا أدنيهم إذ أقصاهم الله . وروى الإمام أحمد ومسلم : ( أن
النبي صلى الله عليه وسلم خرج إلى بدر، فتبعه رجل من المشركين، فلحقه عند
الحرة، فقال إني أردت أن أتبعك وأصيب معك قال تؤمن بالله ورسوله ؟ قال لا
قال ارجع؛ فلن أستعين بمشرك ) (2) . الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد والرد على أهل الشرك والإلحاد – (1 / 290)
ومن هذه النصوص يتبين لنا تحريم تولية الكفار أعمال المسلمين التي يتمكنون
بواسطتها من الاطلاع على أحوال المسلمين وأسرارهم ويكيدون لهم بإلحاق
الضرر بهم . ومن هذا ما وقع في هذا الزمان من استقدام الكفار إلى بلاد
المسلمين -بلاد الحرمين الشريفين- وجعلهم عمالا وسائقين ومستخدمين ومربين
في البيوت، وخلطهم مع العوائل أو خلطهم مع المسلمين في بلادهم . ) الكتاب :الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد والرد على أهل الشرك والإلحاد (1 / 287) تأليف : فضيلة الشيخ صالح بن فوزان بن عبد الله آل فوزان) (nahimunkar.com)
Posting Komentar