RAGON - Sedikitnya satu
orang tewas dan 10 lainnya luka-luka di Myanmar tengah setelah
sekelompok umat Buddha membakar ratusan rumah dan menggeruduk dua
masjid.
Aksi kekerasan anti-Islam
berlangsung pada Selasa, 30 April 2013, di Okkan, terletak 110 kilometer
di utara Yangon, sebagai buntut dari penyerangan terhadap sekelompok
komunitas muslim sejak Maret 2013.
Di Chauk Tal, sebuah desa
terpencil di Okkan, luapan api masih menyala sampai Selasa malam waktu
setempat, 30 April 2013, hingga melumat sejumlah bangunan. Ratusan warga
desa setempat berteriak ketakutan, dan yang lainnya mencoba memadamkan
api dengan alat seadanya.
Sejumlah warga mengatakan, sebanyak 400 umat Buddha bersenjatakan batu bata dan tongkat menyerbu kawasan tempat tinggal mereka.
"Kami benar-benar tidak melihat
(kekerasan) di sini (bagian tengah kota)," kata koresponden Al Jazeera,
Scott Heidler, dari Bangkok, ibu kota Thailand.
Sasaran penyerangan, lapor
Heidler, adalah toko-toko milik umat muslim dan masjid. Pemerintah
mengerahkan sekitar 20 petugas kepolisian guna mengamankan kawasan dan
pertokoan di sana.
Di Okkan, dua masjid diserbu dan dijarah. Sedangkan lebih dari 100 rumah warga muslim di tiga desa dibakar.
"Mereka menyerbu pada pukul
01.00 dinihari, dan hampir seluruh penyerbu berasal dari kota ini, bukan
dari luar kota. Jumlah mereka sekitar 50 orang," kata Khin Maung Than,
60 tahun, penjaga toko di Okkan.
AL JAZEERA | tempo
Posting Komentar