Seperti dilansir Marca, saat itu, gol-gol Zinedine Zidane dan Steve McManaman menaklukkan Blaugrana dengan skor 2-0 di partai semifinal leg kedua Liga Champions musim 2001/2002.
Selama rentang satu dekade hingga kemenangan Madrid 3-1 Rabu kemarin, Los Blancos memang tiga kali lagi mengalahkan Barca di Camp Nou. Akan tetapi tampaknya pada tahun dimana Madrid menjuarai Liga Champions untuk terakhir kalinya itulah terakhir Los Galacticos membuat Barcelona tak berkutik di kandangnya sendiri
Barcelona memang akan meraih trofi La Liga Spanyol musim ini setelah unggul 16 poin dari Madrid di klasemen, akan tetapi kekalahan 0-2 dari AC Milan di leg pertama perdelapan final Liga Champions serta kekalahan atas Madrid di Copa del Rey tampaknya sudah cukup untuk menyebut tahun ini sebagai akhir era Barcelona.
Mau bukti lebih? Hingga partai melawan Madrid Rabu kemarin, tercatat sudah 12 pertandingan berturut-turut Barcelona membiarkan lawan-lawannya membobol gawang baik Victor Valdes maupun Jose Manuel Pinto.
Statistik seperti itu tidak pernah terpikirkan saat Barca masih ditangani Pep Guardiola. Barcelona saat ini terlihat seperti 18 bulan terakhir masa kepemimpinan Frank Rijkaard: menguasai ball possession, namun kekurangan ide kreatif dalam menyerang dan mencetak gol.
Barcelona mungkin masih bisa membalikkan keadaan melawan Milan di leg kedua 16 besar Liga Champions dua pekan lagi, akan tetapi satu hal yang sudah jelas: Aura tak terkalahkan Barcelona sudah menghilang. Saat peluit panjang dibunyikan usai kekalahan 1-3 dari Madrid, aura itu terlihat di wajah-wajah para pemain Azulgrana.
Selama rentang satu dekade hingga kemenangan Madrid 3-1 Rabu kemarin, Los Blancos memang tiga kali lagi mengalahkan Barca di Camp Nou. Akan tetapi tampaknya pada tahun dimana Madrid menjuarai Liga Champions untuk terakhir kalinya itulah terakhir Los Galacticos membuat Barcelona tak berkutik di kandangnya sendiri
Barcelona memang akan meraih trofi La Liga Spanyol musim ini setelah unggul 16 poin dari Madrid di klasemen, akan tetapi kekalahan 0-2 dari AC Milan di leg pertama perdelapan final Liga Champions serta kekalahan atas Madrid di Copa del Rey tampaknya sudah cukup untuk menyebut tahun ini sebagai akhir era Barcelona.
Mau bukti lebih? Hingga partai melawan Madrid Rabu kemarin, tercatat sudah 12 pertandingan berturut-turut Barcelona membiarkan lawan-lawannya membobol gawang baik Victor Valdes maupun Jose Manuel Pinto.
Statistik seperti itu tidak pernah terpikirkan saat Barca masih ditangani Pep Guardiola. Barcelona saat ini terlihat seperti 18 bulan terakhir masa kepemimpinan Frank Rijkaard: menguasai ball possession, namun kekurangan ide kreatif dalam menyerang dan mencetak gol.
Barcelona mungkin masih bisa membalikkan keadaan melawan Milan di leg kedua 16 besar Liga Champions dua pekan lagi, akan tetapi satu hal yang sudah jelas: Aura tak terkalahkan Barcelona sudah menghilang. Saat peluit panjang dibunyikan usai kekalahan 1-3 dari Madrid, aura itu terlihat di wajah-wajah para pemain Azulgrana.
Posting Komentar