Anak Aceh Ini Tolak Bergabung Dengan Barcelona U-16.




AL Rayyan_Perjuangan Andri Syahputra meniti karier sepak bola sejak usia tujuh tahun di Qatar mulai menunjukkan bintang terang. Kini, di usianya yang menjelang 15 tahun, Andri yang bermain di klub Al-Gharafa Sports Club U-14 dan tergabung dalam Aspire Football Academy Qatar berkesempatan merumput di La Liga BBVA U-16.

Sebelumnya, sejumlah pelatih junior klub besar Eropa seperti Manchester City, Paris Saint-Germain, FC Barcelona dan Real Madrid pernah mengunjungi Aspire Football Academy Qatar. Dalam kunjungan yang waktunya tidak bersamaan itu, para perwakilan klub sempat lama memperhatikan permainan bocah kelahiran Lhok Seumawe, NAD, 29 Juni 1999, itu dan terkagum-kagum.

“Andri berpotensi menjadi pemain besar. Teknik dan kemampuan olah bolanya komplet. Tinggal terus diasah dan dipoles hingga matang,” aku entrenador FC Barcelona U-16, Enrique San Juan kepada Arno, pelatih Andri Syahputra di Aspire Football Academy.

“Sejujurnya saya ingin membawa Andri ke La Masia untuk bergabung dengan FC Barcelona U-16. Tapi saya tidak tahu apakah Andri dan orangtuanya tertarik.”

Sejauh ini, tawaran dan keinginan itu belum diiyakan. Sang ayah, Agus Sudarmanto mengaku bahwa anaknya itu belum tertarik dan masih ingin bertahan di Aspire Football Academy.

“Sekarang Andri cuma ingin fokus bermain untuk Aspire. Belum ada rencana lain ke depannya. Tapi sebagai orangtua kami bangga karena kemampuan anak kami sudah mampu membuat pelatih junior FC Barcelona kesengsem untuk merekrutnya,” jelas Agus.

Di kesempatan berbeda, pelatih anak-anak Indonesia di Qatar, Muh Bani Mustafa, mengungkapkan selain Andri saat ini juga ada 14 bocah Indonesia lainnya yang membela klub sepak bola profesional di Qatar.

Andri bersama temannya, Kwalid Mustapa adalah dua orang yang terpilih untuk bergabung dengan Aspire Football Academy yang dipersiapkan untuk mencetak para pemain timnas Qatar di Piala Dunia 2022.

“Peluang untuk membela timnas Qatar di Piala Dunia 2022 terbuka lebar jika mereka mampu terus menunjukkan penampilan cemerlang di atas lapangan. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi mereka untuk membela timnas Indonesia. Semuanya masih fifty-fifty,” ungkap Bani Mustafa.


Meski begitu, lanjutnya, secara pribadi ia tentu ingin para bocah Indonesia yang merumput di Liga Qatar itu lebih memilih Indonesia ketimbang Qatar. Karena bagaimana pun para bocah tersebut adalah harta karun bagi sepak bola Indonesia.

“Saya berharap para pemain seperti Andri dan Kwalid nanti bisa membela panji merah putih saat memasuki level senior. Tapi itu cuma harapan saya,” tutup Bani.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE