Alasan Mengapa Windows 8 Tak Disukai


Windows 8 mencuri banyak perhatian karena desain antarmuka Metro yang dirancang Microsoft seolah mendobrak pakem Windows selama ini. Pengguna setia Windows seolah dibawa ke dunia baru oleh Microsoft sehingga harus melakukan penyesuaian.

Berbeda dari transisi antarsistem operasi sebelumnya, seperti Windows 98 ke ME atau ke XP, Windows 8 membuat pengguna desktop seolah gagap.

Wajar saja karena Microsoft berdalih Windows 8 dibuat untuk pengguna platform tablet. Benarkah?

Baru-baru ini seseorang yang mengaku sebagai perancang antarmuka (user interface) Microsoft bernama Jacob Miller mengatakan bahwa antarmuka Metro dibuat untuk konsumen yang hanya ingin mengakses atau menggunakan konten.

Hal tersebut diungkapkan oleh Miller di situs Reddit pada Jumat (14/2/2014), yang sedang membahas perbandingan Windows 8 dan Windows 7.

Maksudnya, antarmuka Metro akan lebih pas jika pengguna hanya ingin melakukan aktivitas ringan, seperti mengecek akun jejaring sosial, melihat foto, atau mem-posting sesuatu ke akun sosial medianya. Aktivitas tersebut memang lebih banyak digunakan pengguna dengan smartphone atau tablet PC.

Oleh karena itu, antarmuka Metro Windows 8 tidak cocok jika digunakan oleh kreator konten, yaitu pengguna yang ingin melakukan tugas multitasking dan tugas-tugas kompleks lain dengan Windows 8.

Inilah yang membuat Windows 8 kurang begitu disukai oleh sebagian pengguna. Untuk pengguna kasual, tampilan Windows 8 membingungkan karena benar-benar baru dan butuh waktu untuk mempelajarinya. Sementara untuk pengguna mahir, Windows 8 tak cukup mengakomodasi kebutuhannya.

Menurut Miller, Microsoft berpendapat bahwa pengguna kasual tidak butuh menjelajah desktop dan seisinya. Jika antarmuka desktop dan tombol Start Menu langsung ditampilkan, menurut mereka, Microsoft tidak membuat kemajuan karena pengguna tidak mendapatkan pengalaman baru.

Pada awalnya, Windows 8 memang tidak dibuat untuk langsung menampilkan antarmuka desktop saat booting, melainkan antarmuka Metro. Namun, belakangan, rumor yang beredar tentang update terbaru Windows 8.1 menyebut Microsoft akan memberikan pilihan Boot to desktop.

Dengan perubahan-perubahan dalam setiap update-nya, seperti menambah tombol Start dan memberikan opsi boot to desktop, Microsoft seolah malah memaksakan Windows 8 kepada pengguna.

Menurut Miller, hal tersebut dilakukan karena saat ini Microsoft sudah berada dalam posisi sulit. Microsoft mencoba menambahkan fitur baru dalam Windows, tetapi konsumen masih enggan menggunakannya.

Karena itu, agar berhasil, fitur baru yang dibuat Microsoft harus cukup sederhana sehingga mudah dimengerti pengguna awam, tetapi juga cukup canggih sehingga tidak mengecewakan pengguna yang sudah cakap.

Miller mencontohkan fitur multiple desktop di OS X dan Linux yang sebenarnya disukai, tetapi tidak dimiliki Windows 8 karena Microsoft menganggap malah membingungkan oleh penggunanya.

Dalam jangka pendek, Windows 8 diharapkan mampu menarik minat pengguna kasual. Sementara dalam jangka panjang, pengguna yang sudah mahir diharapkan bisa merasakan manfaat OS terbaru Microsoft tersebut.

Karena itu, yang menjadi fokus utama perbaikan Microsoft saat ini adalah antarmuka Metro untuk menarik pengguna kasual. Setelah itu, baru bagian desktop yang dibenahi, seperti membuat desktop yang lebih cepat, canggih, dan indah dibanding sebelumnya.

Namun, dengan strategi tersebut, menurut Cnet, Microsoft seolah menjadikan pengguna Windows 8 sebagai kelinci percobaan untuk membuat OS yang lebih sempurna (Windows 9). Konsumen kini seolah diberi sistem operasi yang tidak sesuai dengan keinginan, sembari disuruh bersabar menunggu versi yang lebih baik. (*/ng-id)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE