Mereka itu dilatih dan kemudian pulang kampung serta melakukan serangan, tutur direktur intelijen AS kepada Senat, Rabu (29/1/2014).
Perkiraan yang diungkap dalam dengar pendapat komisi intelijen Senat itu, lebih tinggi dari perkiraan semula yang menyebut cuma antara 3.000 dan 4.000 militan.
Lonjakan angka ini muncul setelah merebak Kongres AS menyetujui mengirim persenjataan kepada pemberontak kategori “moderat”, tulis NBC News.
“Kini kita memperkirakan ada 7.000 militan asing yang masuk dari 50 negara, sebagian besar dari Eropa dan Timur Tengah,” tutur Jam Clapper, direktur intelijen nasional AS dalam dengar pendapat.
“Dan ini menjadi kekhawatiran besar bukan hanya AS, tetapi juga negara-negara asal para militan itu,” katanya dalam dengar pendapat “Ancaman Kemanan Global” di Komisi Intelijen Senat.
Posting Komentar