Aktivis pro demokrasi, Ray Rangkuti terang-terangan menolak gagasan sejumlah akademisi Sumatera Utara yang bertujuan untuk memisahkan Provinsi Sumut dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Sumut Merdeka.
Bahkan, kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia ini, gagasan itu bertentangan dengan sejarah perjuangan tokoh-tokoh Sumut.
"Gagasan Sumut Merdeka itu ahistoris. Jong Sumatera dulu banyak tokohnya dari Sumut. Begitu juga, tokoh-tokoh militer asal Sumut justru terkenal terlibat membasmi gerakan separatis. Sebutlah TB Silalahi dan AH Nasution. Mereka semua jiwanya dari Sabang sampai Merauke," ujar Ray di Jakarta, (26/11).
Ray yang juga aktivis gerakan masyarakat sipil asal Mandailing Natal, Sumut ini menegaskan, tidak ada alasan bagi Sumut untuk merdeka, memisahkan diri dari NKRI.
"Kasihan para pejuang dan tokoh dari Sumut jika gagasan Sumut Merdeka digulirkan. Karena mereka tak pernah punya angan-angan memisahkan diri dari NKRI," pungkas Ray seperti dilansir dari JPNN.
Seperti diberitakan, sejumlah akademisi yang sebagian dari Universitas Sumatera Utara (USU), terang-terangan telah menyusun gagasan Sumut Merdeka. Salah satunya Prof M Arif Nasution dari USU, yang menyebut gagasan ini tidak main-main.
Gagasan Sumut Merdeka didorong anggapan bahwa kebijakan pusat terkait dana perimbangan tidak adil.
Bahkan, kata Prof. M. Arif Nasution, materi gugatan akan diajukan ke Mahkamah Internasional di Belanda. Saat ini beberapa akademisi sudah berada di Belanda untuk mengumpulkan bukti-bukti yang akan dijadikan materi gugatan.
Posting Komentar