Lamongan (CVCN NEWS) - Ahad malam (11/8) bentrok antara massa preman dengan kelompok Islam meletus di Lamongan. Dalam aksi penyerangan tersebut, istri seorang aktivis Islam dibacok. Tidak hanya itu seorang warga bernama Ryan babak belur dihajar massa Preman. Mereka mengira Ryan adalah anggota Front Pembela Islam Lamongan (FPI Lamongan).
Tidak berselang lama, kelompok aktivis Islam melakukan serangan balasan dan berhasil menangkap dua anggota preman. Ketika ditanya para aktivis Islam, preman tersebut mengaku dibayar Rp 200 ribu plus pil koplo untuk melakukan penyerangan terhadap kelompok Islam. Anggota preman tersebut mengaku disuruh oleh bandar narkoba bernama Mukhlis.
Hasil investigasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU) juga mengungkapkan temuan itu. Fajar Shadiq dari Annajah.net dan Hamdan Arif dari kiblat.net menyatakan kedua anggota preman itu mendapat sejumlah uang untuk menyerang Aktivis Islam di Lamongan.
Saat melakukan penyerangan, para preman menutup akses desa yang menuju ke rumah tiga aktivis Islam. Untuk memprovokasi warga, massa preman berteriak dengan yel-yel “Bunuh PKI, Bunuh PKI!”
Hingga kini keberadaan Mukhlis belum ditemukan. Mukhlis menjadi tokoh kunci karena ditengarai sebagai otak penyerangan.
Posting Komentar