JAKARTA – Pernyataan kontroversial Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj, MA yang mengatakan bahwa ciri-ciri orang yang berfaham Khawarij dan seorang teroris adalah rajin shalat malam, puasa dan hafal Qur’an kembali menuai kecaman.
Tak hanya itu saja, tanpa dasar yang jelas dan bukti yang otentik pula, Said Aqil menuduh ulama sepuh KH Abu Bakar Ba’asyir yang kini mendekam di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah sebagai Khawarij dan pentolan teroris di Indonesia.Setelah kemarin (14/5/2013) pengajar ponpes Darusy Syahadah Simo, Boyolali, Jawa Tengah Ustadz Abu Fati'ah Al-Adnani mengecam statemen Said Aqil, yang dinilai tak masuk akal dan bisa memecah belah persatuan umat Islam, kini alumni ponpes Nahdlatul Ulama (NU) Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur yang angkat bicara.
Mustakim, nama alumni Ponpes NU Tambak Beras Jombang menyayangkan sikap tak santun Said Aqil kepada Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan pernyataannya yang telah mencederai lingkungan pesantren. Pasalnya, shalat malam, puasa dan menghafal Al-Qur’an adalah “makanan” sehari-hari para santri yang hidup di lingkungan ponpes.
Berikut ini protes dan pernyataan sikap Mustakim yang masuk ke meja redaksi voa-islam.com pada Rabu, (15/5/2013);
Pernyataan Sikap Alumni Ponpes NU Tambak Beras Jombang Atas Ucapan Said “Ghairu” Aqil Siradj
Ketua PBNU, Said “Ghairu” Aqil Siradj Al-Kadzdzab berkicau bahwa ciri-ciri teroris :- Rajin Qiyamullail
- Puasa
- Hafal Al Qur’an dan mengatakan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir adalah Khawarij
- Yaa Allah, jadikanlah hamba-Mu ini menjadi teroris versi Said “Ghairu” Aqil Siradj itu
- Tipikal teman-teman NU yang saya kenal adalah tawadhu’ terhadap ulama, bukan seperti Said “Ghairu” Aqil Siradj
- Wahai kawan-kawan NU, akankah anda semua rela organisasi yang didirikan oleh Al-‘Alim Hadratusy-Syaikh Hasyim Asy’ari ini luluh lantah oleh perilaku Said “Ghairu” Aqil Siradj??
[Khalid Khalifah voa-islam]
Posting Komentar