SINGAPURA - Dalam wawancara yang dilakukan dengan harian Straits Times,
mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Indonesia siap dipimpin
Presiden non-Jawa. Keberhasilan Ahok terpilih sebagai Wagub DKI
merupakan suatu kemajuan yang pesat.
JK menyadari kemenangan Ahok
masih terbatas di Jakarta dan tentu saja perlu waktu bagi seluruh rakyat
Indonesia untuk benar-benar siap dipimpin Presiden non-Jawa. Namun, JK
tetap menyuarakan keoptimistisannya.
"Saya
percaya hanya sekitar 30 persen penduduk Indonesia yang benar-benar
berpikir bahwa Presiden haruslah berasal dari suku Jawa," jelas JK.
JK juga menceritakan mengenai
latar belakang keluarganya di mana istrinya berasal dari Padang dan 3
anaknya menikah dengan suku Jawa. "Yang paling penting kita semua adalah
bangsa Indonesia yang bersatu," tambah JK.
Wawancara dilakukan di sela-sela
kunjungan JK ke Singapura, Kamis (10/1/2013). JK diundang sebagai
pembicara utama forum tahunan Institute of Southeast Asian Studies
(ISEAS) di mana dia diminta untuk menyampaikan pandangannya mengenai
kondisi regional Asia Tenggara.
Ditanya apakah akan maju atau
tidak untuk Pilpres 2014, JK menjawab dengan diplomatis. "Saya tidak
mengincar kursi presiden, yang paling utama adalah bagaimana saya terus
dapat berpartisipasi untuk menciptakan Indonesia yang jauh lebih baik".
Namun JK juga menambahkan kursi
presiden tentu saja akan membantunya untuk menjalankan visi dan misi
yang ada. "Saya selalu siap jika rakyat membutuhkan saya, kita lihat
saja perkembangan politik dalam beberapa bulan ke depan."
Ditanya mengenai umurnya yang
akan mencapai 72 tahun depan, JK menegaskan bahwa umur bukanlah isu,
yang paling penting adalah akhlak, track record, dan prestasi. JK juga
melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Pertemuan
mereka membahas mengenai perkembangan kondisi di Indonesia.
KOMPAS.com
Posting Komentar