Rehan Khan/European Pressphoto Agency |
Survei yang dilakukan oleh British Council menemukan kaum muda di Pakistan lebih mempercayai kekuasaan militer dan condong pada diberlakukannya hukum Islam dibanding demokrasi.
Jajak pendapat nasional itu menjangkau 5.271 responden dengan umur berkisar antara 18 hingga 29 tahun dari seluruh pelosok Pakistan. Hasil survei berjudul “Generasi masa depan datangi tempat pemungutan suara (TPS)” memperlihatkan banyak partai politik harus berjuang keras jika ingin mengembalikan harapan generasi pemuda konservatif Pakistan yang kecewa dan merasa kehilangan suara.
“Saya agak terkejut dengan hasil yang menyiratkan bahwa kaum muda lebih condong kepada Syariah Islam,” ujar Rasul Bakhash Rais, profesor ilmu politik di Lahore University of Management Sciences, yang merupakan bagian dari tim penelitian.
“Tapi saya tidak kaget dengan rasa muak kalangan muda terhadap pemerintah atau kecederungan sikap konservatif kalangan muda pada umumnya,” tambahnya.
Golongan muda-mudi Pakistan akan memainkan peranan penting dalam pemilu mendatang. Bulan depan, 13 juta pemilih pemula akan datang ke TPS dan 25 juta pemilih terdaftar berusia antara 18 hingga 29 tahun.
Survey yang sama yang dilakukan pertama kali di Pakistan pada tahun 2007 menunjukkan setengah dari para responden menganggap Pakistan berjalan ke arah yang salah. Kini, jumlah mereka mencapai 86%.
Sejak pemilu terakhir, mayoritas responden yakin kinerja pemerintah telah memburuk. Pada saat yang sama, mereka memandang mundurnya militer dari kancah politik serta membaiknya sistem pengadilan – yang mulai memainkan peran dalam arena politik Pakistan – sebagai perkembangan positif.
Di luar kekecewaan yang meluas atas kondisi status quo saat ini, mayoritas kaum muda Pakistan berencana menyumbangkan suaranya dalam pemilu mendatang. Kontes politik yang akan diadakan pada 11 Mei itu akan menandai transisi kekuasaan pertama dari satu pemerintahan yang dipilih secara demokratis ke pemerintahan lain.
Lebih jauh, 10% dari para responden mengatakan mereka masih bisa diajak untuk datang ke TPS pada 11 Mei. Sejumlah 10% responden itu mewakili 2,5 juta pemilih lain. Partai manapun yang berhasil merangkul pemilih mengambang akan diuntungkan.
Survei itu mengidentifikasi 12 juta pemilih muda dari kelas menengah: mereka yang berstatus lebih terdidik dari orangtuanya, menghindari menikah dalam usia muda, tinggal di tempat tinggal yang lebih baik, meraih penghasilan lebih besar, dan saling terhubung dengan kaum sebangsa maupun dari negara lain.
Golongan pemilih itu bisa mewakili pergeseran dalam peta politik Pakistan yang secara historis memandang para pemilih berdasarkan struktur patronase yang mengakar dalam. | wsj|atc
Posting Komentar