Anggota Komisi Hukum DPR, Desmond J Mahesa prihatin sekaligus
mempertanyakan penyebab terbakarnya gedung Setneg, Kamis (21/3) sore.
Dia prihatin karena kebakaran berlangsung di Kompleks Istana Negara yang
seharusnya mendapat penjagaan dan pengamanan super ketat oleh aparat
negara. Termasuk pemeliharaan gedung, seperti secara berkala memeriksa
jaringan listriknya, pastilah berbeda dengan gedung-gedung biasa.
Sementara pertanyaan sekaligus kecurigaan muncul karena gedung Setneg
biasanya dijadikan tempat penyimpanan dokumen penting negara.
"Kalau terjadinya (terbakar) di perkampungan seperti di Kalimantan wajar
saja. Tapi kalau sebesar itu, di Setneg lagi, jangan-jangan upaya
memusnahkan dokumen penting yang berindikasi korupsi," ucap Desmond saat
dihubungi JPNN, Kamis (21/3) malam.
Melihat dari tayangan TV, Desmond tak yakin penyebab kebakaran akibat
meledaknya alat elektronik seperti komputer. Pasalnya jika komputer,
menurut dia, kebakarannya akan terlokalisasi tak menyebar seperti itu.
Kalaupun menyebar, pertanyaan akan kembali ke awal yakni apakah Setneg tidak memiliki SOP jelas soal penanganan kebakaran.
Soal kecurigaan pemusnahan secara sengaja menurut dia wajar saja.
Alasannya, pemerintahan SBY saat ini tengah jadi bahan sorotan publik
karena banyak kadernya terlibat korupsi yang kini tengah diselidiki dan
disidik KPK.
Kecurigaan pemusnahan dokumen dengan sengaja bermodus kebakaran kata
Desmond, juga sempat muncul saat terbakarnya kantor Ditjen Administrasi
Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM beberapa waktu lalu.
Kala itu beberapa dokumen terkait kasus Century dan Siminbakum ikut
musnah.
"Kalau tak ada SOP yang tegas, jangan heran kalau asumsi publik
disengaja dibakar untuk menghilangkan dokumen yang diperkirakan bakal
jadi barang bukti aparat hukum," tutup politisi Partai Gerindra ini. |
JPNN
Posting Komentar