Pemerintah Hamas di Jalur Gaza mengecam kunjungan Presiden AS Barack Obama di Masjid Al Aqsha. Pemerintah melihat hal tersebut sebagai upaya AS untuk memberikan legitimasi palsu terhadap pendudukan Masjid oleh Israel, dan tidak memperdulikan perasaan umat Islam Palestina dan seluruh dunia.
Pemerintah dalam sebuah pernyataan pada akhir pertemuan mingguan di Gaza menyerukan untuk tidak terlalu menaruh harapan terhadap kunjungan Presiden Obama untuk hak rakyat Palestina, Terutama kunjungan tersebut menunjukkan dukungan Obama terhadap pendudukan dan penguatan hubungan bilateral Amerika dengan entitas Zionis.
Pemerintah Gaza manganggap bahwa pemerintah Israel baru yang dibentuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak hanya merupakan perpanjangan dari sayap kanan pemerintah, namun semakin ekstrim, dengan memperluas pemukiman, menyita tanah, dan sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina.
Dalam konteks yang lain, Pemerintah juga menolak arikel yang disebut sebagai “kelanjutan tudahan palsu oleh beberapa media Mesir tentang hubunganantara tentara mesir dan Hamas dengan dalih yang bermacam-macam. Pemerintah menyatakan bahwa semua yang tersiar melalui media hanyalah prasangka Media yang tidak memiliki dasar.
Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas menyatakan, beberapa Media Mesir dan Arab sedang berusaha untuk meletakkan “penghalang” antara Rakyat Mesir dan gerakan Hamas di Palestina.
Selain itu Al-Qassam akan menggugat editor majalah “Al-Ahram Mesir” dengan tuduhan “mencemarkan nama baik Brigade Al-Qassam” dan tidak menutup kemungkinan untuk menuntut agar Majalah tersebut ditutup.
Hal tersebut dikarenakan, Majalah Al-Ahram pada hari Kamis lalu (14/3) mempublikasikan laporan yang mengungkapkan nama-nama mereka yang dituduh sebagai orang-orang di balik serangan Rafah yang terjadi pada bulan Agustus 2012 dan menewaskan 16 tentara Mesir. SALAM-OLINE
Posting Komentar