Raja Abdullah II |
AMMAN - Raja Abdullah II dari
Yordania mengatakan, Presiden Suriah Bashar al-Assad akan segera
bangkrut dalam waktu enam bulan mendatang. Abdullah pun memprediksikan
kejatuhan Assad dari singgahsananya.
Pernyataan itu diutarakan Raja
Abdullah saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss. Putra dari
mendiang Raja Hussein itupun mengkonfirmasi pidatonya di Davos, namun
Raja Abdullah tidak dapat memastikan dengan tepat mengenai waktu
kejatuhan Assad. Demikian, seperti diberitakan AlBawaba, Kamis
(31/1/2013).
Selain tidak menyebut tanggal
yang jelas mengenai lengsernya Assad, Raja Abdullah juga tidak dapat
membantu fraksi oposisi Suriah dengan bantuan dana. Meski demikian,
Yordania mulai menambah jumlah pasukannya untuk berjaga-jaga di wilayah
perbatasan negaranya dengan Suriah.
Pengiriman pasukan itu dilakukan
Yordania lewat koordinasinya dengan Israel yang baru saja melakukan
bombardir ke Suriah. Pasukan-pasukan Yordania juga dilengkapi dengan
kendaraan lapis baja dan artileri.
Kerajaan Hashemite Yordania
langsung mengirim pesannya ke Yerusalem dan Pemerintah Qatar serta Arab
Saudi dalam mengantisipasi kejatuhan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Bersamaan dengan itu, ISrael terus menyinggung hal-hal yang berkaitan
dengan senjata kimia di Suriah.
Sejauh ini, Yordania tampil
sebagai salah salah satu negara Arab yang aktif mengkritik Assad. Pada
November 2011, kerajaan tersebut menjadi negara pertama yang memaksa
Assad agar turun dari jabatannya.
"Bila Bashar memang masih
memilik perhatian dengan negaranya, dirinya seharusnya memang turun. Dia
seharusnya mampu membuat fase baru dari politik Suriah," ucap Raja
Abdullah, pada 2011 lalu.
ALBAWABA | OKEZ | ATC
Posting Komentar