Klaim Diri Pimpin Dunia, Israel Sesumbar tak Mempan Diboikot

Kampanye boikot produk Israel di Brussel

Kelompok pemodal untuk perusahaan Israel, OurCrowd, sesumbar ancaman boikot dunia terhadap Israel tidak akan mempan. Alasannya, Israel menjadi pemimpin dunia dalam segala hal, termasuk air dan teknologi.

”Boikot ini digunakan seperti hantu, cerita menakutkan dari Anda yang memberitahu kepada anak Anda di malam hari,” kata Jonathan Medved, CEO OurCrowd.

”Yang benar adalah bahwa Israel merupakan pemimpin dunia dalam hal penyuplai air, teknologi, pertanian, cybersecurity, inovasi kesehatan dan lainnya. Apakah waras, orang akan menjauh (memboikot) dari itu?,” katanya lagi melalui saluran telepon kepada Reuters, kemarin (23/2/2014), saat kunjungan ke Afrika Selatan.

Ancaman boikot sudah muncul beberapa pekan lalu. Di mana sejumlah perusahaan Eropa sudah menarik sejumlah dananya yang bermitra dengan perusahaan Israel. Menteri Keuangan Israel, Yair Lapid telah memperingatkan, bahwa setiap ancaman itu akan muncul jika pembicaraan damai antara Israel dan Palestina gagal.

”Jika negosiasi dengan Palestina rusak, dan boikot Eropa dimulai, bahkan hanya sebagian, ekonomi Israel akan pergi ke belakang, setiap orang akan terkena dampak langsung,” kata Lapid dalam pidato beberapa waktu lalu.

Ancaman boikot juga pernah disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry. Kala itu, Kerry berujar, bahwa Israel berisiko disalahkan jika pembicaraan damai itu gagal. Ancaman serupa juga nyaring terdengar dari Palestina.

Menurut data pihak perbankan Israel, berbagai merek teknologi informasi global, seperti Google, Cisco, Microsoft, Twitter, Apple, AOL dan Facebook, semuanya diinvestasikan di Israel. Sehingga, suka atau tidak, pengguna komputer, smartphone dan aplikasi di dalamnya yang didukung rekayasa teknologi Israel sulit untuk berpaling.

”Semua pembicaraan tentang boikot sejauh ini belum menyebabkan kerusakan pada perekonomian kita,” kata Uriel Lynn, Presiden Israel Chambers of Commerce, kepada Reuters.

”Israel telah melalui boikot jauh lebih keras di masa lalu. Sebagai contoh, kita tidak memiliki hubungan komersial dengan China untuk beberapa tahun. Dan untuk sementara kita hanya bisa membeli minyak mentah dari Meksiko dan Mesir. Jadi kita pasti dapat menahan boikot,” ucapnya. (*snd)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE