Derasnya tekanan komunitas agama, termasuk dari dua organisasi utama muslim Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah, diakui Klik menjadi faktor kuat dibalik keputusan pembatalan itu.
"Kami sampaikan bahwa PKN dibatalkan sesuai hasil diskusi Kemenkes dan juga dengan kesepakatan Direktur DKT," kata Budi Harnanto, Deputi Dukungan Umum Komisi Penanggulangan AIDS NAsional.
Besarnya tekanan dan kritik menurut pegiat AIDS, Sri Pandam Pulungsi, menunjukkan strategi yang dipilih panitia tak tepat.
"Banyaknya protes menunjukkan banyak masyarakat yang belum paham soal kondom, ini yang mestinya digarap. Kalau begini kan malah kontraproduktif," tambah mantan konsultan AIDS ini.
Hizbut Tahrir Indonesia merupakan salah satu ormas yang menolak Pekan Kondom Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional serta DKT, sebuah perusahaan yang memproduksi kondom merek Sultra dan Fiesta.
Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto menyambut baik pembatalan Pekan Kondom Nasional itu. "Program bukan hanya gagal tetapi juga berbahaya karena ini bisa merusak cara berfikir seolah bahwa kalian bisa melakukan seks apa saja asal pakai kondom. Kita harus kembali ke cara yang benar bagaimana mengatasi persoalan berkembangnya penyakit HIV AIDS, ini secara komprehensif."
Dalam agenda yang sempat dirilis sejak sebulan lalu, Pekan Kondom Nasional sedianya akan menjadi ajang kampanye besar-besaran untuk sosialisasi pemakaian kondom pada masyarakat.
Kegiatan tadinya akan digelar antara 1-7 Desember dilakukan dengan sarana penunjang berupa sebuah bus yang akan dibawa berkeliling (roadshow) ke berbagai titik termasuk lokasi umum dan kampus di Jakarta.
Kontroversi Bus Kondom
Bus berukuran besar bercat merah dengan logo Pekan Kondom Nasional 2013 itu kemudian memantik debatdi sejumlah jejaring sosial karena bergambar bintang iklan kondom Julia Perez dalam busana dan pose seronok.
"Ini jadinya malah seperti menganjurkan hubungan seks bebas," kritik salah satu Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah, Syafiq Mughni.
Syafiq mempersoalkan akses terhadap kondom yang dibuat mudah bahkan gratis sehingga masyarakat bisa tergoda mencobanya dalam hubungan seksual yang tak terikat pernikahan.
"Kalau tadinya mau berhubungan takut kena HIV/AIDS, sekarang sudah dibilang aman, diberi kondom jadi malah kepengen mencoba."
Muhammadiyah, seperti juga pengurus NU menyerukan agar umat tak ikut terlibat dalam agenda PKN 2013 ini, tambah Syafiq.
Agenda bagi-bagi kondom gratis juga mengundang ancaman dari Front Pembela Islam (FPI), yang mengatakan akan membubarkan acara bila diteruskan.
Posting Komentar