Dunia ternyata juga menaruh minat yang tinggi terhadap kabar buruk dalam penegakan hukum di Indonesia ini.
Nama Ketua Mahkamah Kontitusi, Akil Mochtar semakin bersinar bukan karena prestasi tetapi karena ulahnya yang berujung penangkapan KPK, akibat ulahnya namanya pun bersinar dibeberapa media Internasional.
Nama Ketua Mahkamah Kontitusi, Akil Mochtar semakin bersinar bukan karena prestasi tetapi karena ulahnya yang berujung penangkapan KPK, akibat ulahnya namanya pun bersinar dibeberapa media Internasional.
Layaknya selebritis dunia, nama Akil Mochtar pun mencuat dalam berbagai
halaman media asing. Hal itu terbukti dengan bertebarannya berita
penangkapan Akil di banyak media asing di seluruh dunia sepanjang Kamis
(3/10/2013).
Seperti dikutip dari situs ABC News, disebutkan bahwa Akil
Mochtar yang ditahan karena terkait kasus sengketa pemilihan bupati
adalah pejabat tinggi ketiga yang ditangkap KPK tahun ini.
Kantor berita AFP menyebut Akil ditangkap dengan tuduhan suap mencapai 250 ribu dolar AS. Kasus ini disebut sebagai kasus korupsi kelas kakap.
Aljazeera menulis, penangkapan Akil Mochtar ini menegaskan
korupsi di Indonesia sudah sampai level kronis. Level ini sebut
Aljazeera akan mengerem laju investasi. Tak ketinggalan media yang
berbasis di Timur Tengah ini menyentil Indonesia sebagai negara
mayoritas Muslim di dunia.
Lain lagi dengan The New York Times yang menuliskan kronologi
penangkapan berdasarkan keterangan Juru Bicara KPK, Johan Budi. Media
ini juga mengutip Dadang Trisasongko, Sekretaris Jenderal Transparency
International Indonesia, yang mengatakan penangkapan Akil telah
membahayakan transisi demokrasi di Indonesia.
Sementara The Telegraph menuliskan penangkapan Akil dengan
mengutip kekecewaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang
mempertanyakan integritas putusan Mahkamah Konstitusi. "Kalau vonis yang
salah, dampaknya akan besar karena putusan mereka final dan mengikat"
kutipnya.
Kantor berita Reuters tak ketinggalan menyematkan Indonesia
sebagai 'one of the world's most corrupt countries'. Reuters mencermati
kritikan kepada presiden SBY yang disebut kurang memberikan dukungan
terhadap KPK, terutama masalah dana.
The Telegraph menulis penangkapan Ketua MK oleh KPK adalah penangkapan ketiga yang melibatkan orang besar di Indonesia. The Telegraph juga menceritakan kronologis penangkapan Akil bersama anggota DPR dari Fraksi Golkar, Chairunnisa.
Media asal Inggris ini juga menyebutkan sebelum menjadi hakim
konstitusi, Akil adalah anggota DPR dari Fraksi Golkar. The Telegraph
juga menyebut korupsi di Indonesia sebagai wabah.
"Wabah korupsi di Indonesia telah menghalangi investasi asing masuk," papar The Telegraph.
Kalimat lebih ekstrem soal penangkapan Akil ini ditulis The Australian.
Selain menyebutkan sengketa pilkada di Kabupaten Gunung Mas di
Kalimantan Tengah yang diselesaikan Akil, media ini juga menyebutkan
Indonesia sebagai salah satu negara terkorup.
"Ini adalah kasus korupsi terbaru yang terkait dengan pejabat tinggi di
Indonesia, salah satu negara paling korup di dunia" tulis situs The Australian.
Posting Komentar