Pengakuan Gadis Suriah Dipaksa Melakukan ‘Jihad Seks’ |
HEBOH kasus “Jihad Seks” di Suriah semakin lama makin terungkap
kebohongannya. Sebelumnya media-media mainstream dengan gegap gempita –
khususnya media-media pro Bashar dan Syiah – memberitakan kasus ini.
Beberapa media dengan sengaja memberitakan informasi yang belum jelas kebenarannya tersebut dengan tujuan untuk melemahkan barisan Mujahidin dan dukungan kaum Muslimin terhadap Jihad di Suriah.
Beberapa media dengan sengaja memberitakan informasi yang belum jelas kebenarannya tersebut dengan tujuan untuk melemahkan barisan Mujahidin dan dukungan kaum Muslimin terhadap Jihad di Suriah.
Sebelumnya media pro Bashar dan Syiah memberitakan tentang adanya fatwa
“Jihad Seks” dari ulama Saudi Syaikh Muhammad Al-’Arifi, di mana dalam
fatwa itu Syaikh ‘Arifi menganjurkan para perempuan untuk membantu para
pejuang Suriah dari sisi kebutuhan syahwat seksual mereka. Namun hal
tersebut dibantah keras oleh Syaikh ‘Arifi.
“Apa yang disiarkan oleh chanel Al-Jadid pengikut Bashar, dan saya yakin
ini juga disiarkan oleh chanel-chanel Rafidhah, yang berkaitan dengan
kicauan atas nama saya di twitter, tentang fatwa jihad seks di Suriah
adalah dusta!” tandas ‘Arifi beberapa waktu yang lalu.
Akan tetapi, seperti biasa, bantahan tersebut dianggap angin lalu oleh
para pemuja Bashar dan Syiah Iran. Bagi mereka pejuang Suriah gila seks
dan harus dipuaskan dengan para perempuan yang merindukan ‘surga’ dengan
“jihad seks” mereka. Termasuk mempublikasikan foto seorang jihadis
perempuan Suriah yang dianggap sebagai pelaku “Jihad Seks”.
Setelah itu media pro Bashar mengeluarkan video testimoni perempuan muda
yang mengaku telah menjadi ‘budak seks’ bagi para pejuang Suriah anti
Bashar, bersamaan dengan adanya kecaman dari pejabat Tunisia yang
menyatakan banyak perempuan hamil setelah berjihad seks di kalangan
pejuang Suriah.
Situs Al-Arabiya
Jumat kemarin (27/9/2013) melansir informasi terbaru terkait ‘Jihad
Seks’ di Suriah. Dalam laporan Al Arabiya dikatakan bahwa wanita Suriah –
yang keluarganya mengatakan diculik oleh pasukan keamanan Suriah –
telah muncul di televisi pemerintah dengan bercerita tentang bagaimana
mereka diperkosa oleh ‘pemberontak’ atau bagaimana mereka bergabung
dengan kelompok al-Qaidah untuk memenuhi kebutuhan duniawi para pejuang
yang telah digambarkan banyak media sebagai “jihad seks.”
“Ayah saya mengatakan kepada saya untuk pergi dan mandi. Sementara saya
sedang mandi, seorang pria datang, ia tampak lebih tua dari usianya yang
50 tahun, dia hanya mengenakan celana dalam. Dia kemudian menarik
rambut saya dan memaksa saya ke kamar. Saya menjerit dan ayah saya
mendengar teriakan saya, tapi dia tidak melakukan apa-apa,” ujar Rawan
Qadah, seorang gadis yang maih di bawah usia 18 tahun, dalam
pengakuannya di televisi pemerintah Suriah.
Dia menambahkan bahwa ayahnya telah menjual “kehormatan” nya kepada para pemberontak.
Dia menambahkan bahwa ayahnya telah menjual “kehormatan” nya kepada para pemberontak.
Versi yang belum diedit dari video televisi Suriah yang diperoleh Al
Arabiya justru menunjukkan keanehan bagaimana gadis itu dalam
pernyataannya disutradarai oleh orang yang berada di belakang kamera
untuk membaca pernyataan mereka.
Namun, menurut keluarga Rawan Qadah, putri mereka justru diculik oleh
pasukan keamanan Suriah setelah kembali dari sekolahnya pada November
tahun lalu di kota barat daya Deraa.
Penculikannya telah menyebabkan terciptanya kampanye petisi di situs kampanye sipil global Avaaz.
Pengakuan lain yang disiarkan televisi pemerintah Suriah disampaikan
oleh Sarah Khaled al-Alawo dari wilayah timur Deir al-Zourr.
Alawo oleh televisi Suriah digambarkan sebagai anggota Jabhah Al-
Nusrah. Dalam pengakuannya dia menyatakan bahwa dia melayani tuntutan
seksual para ‘pemberontak’ dengan menyebutnya sebagai “jihad seksual.”
Namun, keluarga Alawo membantah dengan menekankan bahwa putri mereka
ditangkap di kampusnya di Damaksus setelah dia menyatakan dukungan
kepada pemberontakan melawan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Dalam video lain yang diperoleh Al Arabiya sebelum diedit, seorang gadis
Suriah meminta orang-orang di belakang kamera untuk memverifikasi
tanggal “18″ Tanggal ketika dia diduga diperkosa oleh para pejuang anti
Assad. (*/alarabiya)
Video lihat disini
Video lihat disini
Posting Komentar