CVCN NEWS — Ho Van Thanh sudah lama menghilang dari kampungnya. Ia terakhir terlihat saat melarikan diri ke hutan, sambil menggendong anaknya, Ho Van Lang yang masih bayi.
Pria itu trauma setelah bom yang meledak di rumahnya membunuh istri dan dua anaknya yang lain pada tahun 1973 silam. Di tengah Perang Vietnam.
Baru-baru ini Ho Van Thanh, kini 82 tahun dan putranya yang sudah berusia 41 tahun ditemukan dalam kondisi hidup di sebuah hutan di Provinsi Quang Ngai, Vietnam Tengah.
Seperti dimuat situs media setempat, Dan Tri, seorang pegawai Distrik Tay Tra mengatakan, Ho Van Thanh berkomunikasi menggunakan bahasa etnik minoritas Cor, sementara putranya hanya mengerti beberapa kata.
Keduanya ditemukan setelah dua penduduk desa terdekat, memasuki hutan belantara hingga kedalaman 40 km, untuk mencari kayu bakar dan menemukan sebuah rumah pohon. Temuan tersebut lantas dilaporkan ke aparat.
Selama ini Ho Van Thanh dan putranya bertahan hidup dengan mengolah sayuran hutan dan berburu binatang. Mereka tidak memiliki kontak dengan dunia luar, dengan manusia lain. Sama sekali tak tahu perang sudah lama berakhir.
Thanh, yang saat perang, ikut bertempur di pasukan Vietnam Utara meninggalkan putranya yang lain, Ho Van Tri, yang ternyata selamat dari pemboman.
"Ayahku dalam kondisi sangat lemah, dokter sedang merawatnya. Sementara saudaraku dalam kondisi sehat meski terlihat sangat kurus," kata Tri, yang berusia 6 bulan saat ditinggal ayahnya lari ke hutan, seperti dimuat News.com.au, 9 Agustus 2013.
Thanh masih menjalani perawatan di sebuah klinik, sementara putranya yang menemaninya di hutan dirawat cucunya, Ho Ven Bien.
"Pamanku tak mengerti apapun yang orang katakan padanya. Ia juga tak mau makan, juga minum," kata Bien. "Dia terlihat sedih, tak mau berkata-kata."
Ditambahkan Bien, pamannya diduga ingin kabur dan kembali ke hutan. "Jadi kami terus mengawasinya," kata dia.
Penemuan kedua orang tersebut mengguncang masyarakat. Sebab, tak ada yang mengira mereka berdua masih hidup.
"Tak ada yang menyangka Thanh dan putranya bisa bertahan hidup dalam kondisi terasing dan menghadapi kerasnya hidup dalam hutan selama 40 tahun," kata salah satu warga, Ho Van Xanh. (*/newscom/lip6)
Posting Komentar