Barangsiapa yang mengajak pada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti orang mengerjakan kebaikan itu tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya. Dan siapa yang mengajak pada keburukan,ia berdosa seperti orang yang mengerjakan dosa itu, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka yang mencontohnya itu.” (HR. Muslim)
Mungkin Hadits diatas dapat berlaku kepada Donna Eljammal (berusia 26 tahun), yang merupakan polisi Muslimah pertama di Swedia yang mengenakan jilbab lansir metro.se (05/12/11), media lokal dalam bahasa swedia.
Donna mengungkapkan bahwa keinginannya untuk menjadi anggota polisi jauh sebelum dirinya mengenakan hijab.
"Sejak saya masih kecil. Saya berkeinginan untuk dapat membantu orang lain dan bukan hanya duduk di depan komputer," tuturnya.
Sebelumnya, sejak 5 tahun terakhir terdapat larangan bagi penerimaan calon Polisi swedia untuk mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam regulernya dan kemudian masalah ini menjadi kontroversi sejak saat itu.
Sejauh ini tidak ada wanita yang mengenakan kerudung Muslim yang terdapat pada akademi polisi swedia.
Sejauh ini tidak ada wanita yang mengenakan kerudung Muslim yang terdapat pada akademi polisi swedia.
Donna Eljammal-lah yang memulai pertama kali terdapatnya polisi Muslimah yang mengenakan jilbabnya dalam jajaran kepolisian swedia,.
"Untuk menunjukan kepada Public bahwa wanita (muslimah) mempunyai kebebasan untuk memilih pakaiannya (jilbab), bahwa kita tidak dapat di tindas, tapi kita wanita (muslimah) dapat menjadi pribadi yang kuat dan mandiri, that we are not oppressed but can be strong and independent women'" tuturnya dilansir The Local.
Donna Eljammal tahu bahwa ia akan menerima banyak perhatian sebagai polisi pertama yang memakai hijab dalam jajaran kepolisian swedia.
"Ini justru memberikan saya suatu tanggung jawab besar untuk dapat benar-benar memberikan contoh dan menjadi panutan bagi orang lain," tuturnya.
(*metro.se/thelocal.se//pelbagaisumber)
(*metro.se/thelocal.se//pelbagaisumber)
Posting Komentar