LONDON - Seorang wartawan Saudi yang bekerja untuk Asharq Alawsat
yang berbasis di London mengatakan bahwa raja Saudi, Abdullah bin Abdulaziz,
telah mati secara klinis, sejak Rabu (22/5/2013).
Dia juga mengutip sumber medis di
Arab Saudi yang mengatakan bahwa organ vital raja Saudi itu, termasuk hati,
ginjal dan paru-parunya, telah berhenti berfungsi.
Dokter mengatakan telah menggunakan
defibrilator pada dirinya beberapa kali. Ia juga dilaporkan saat ini masih
hidup dengan bantuan ventilator.
Pihak kerajaan belum
mengomentari laporan kematian klinis Raja tersebut.
Raja Saudi itu tidak muncul di depan
publik beberapa waktu belakangan dan pangeran mahkota hadir menggantikan
pertemuan resmi atas namanya.
Ini adalah kedua kalinya Asharq
Alawsat melaporkan kematian Raja Abdullah.
Pada bulan November 2012, harian itu
juga melaporkan bahwa Raja Saudi telah koma dan secara klinis mati hampir
seminggu setelah dia menjalani operasi punggung selama 14 jam di sebuah rumah
sakit di ibukota Saudi, Riyadh.
Laporan itu kemudian disangkal oleh
pihak kerajaan.
Kesehatan raja berusia 89 tahun itu
telah menurun selama beberapa tahun terakhir, di mana ia dikabarkan telah
dirawat di rumah sakit beberapa kali.
Pada 3 Agustus 2005, Raja Abdullah
yang sebelumnya bergelar Pangeran Abdullah itu terpilih menjadi raja setelah wafatnya
raja terdahulu, Raja Fahd, yang merupakan saudara seayahnya.
Masalah kesehatan, usia yang semakin
menua, serta kabar kematian klinis saudara tiri raja itu telah menimbulkan
kapanikan di kalangan kerajaan tentang masa depan negara kaya minyak tersebut
dalam menghadapi demonstrasi anti-pemerintah. (banan/Arrahmah.Com)
Posting Komentar