Tim peneliti dari Indiana University di Amerika Serikat (AS) kini sedang mempersiapkan penyelidikan terkait penemuan lima koin tembaga asal Afrika yang diyakini berusia sekira 1.000 tahun di Australia.
Dikutip Softpedia, Senin (21/5/2013), tim peneliti mencurigai adanya pemalsuan pada koin ini. Sebab, koin ini diperkirakan dibuat pada abad ke-9 jauh sebelum ada penjelajah yang datang mengunjungi negara kanguru tersebut.
Sementara, mereka meyakini peta Australia pertama kali resmi muncul dalam peta ketika dikunjungi oleh penjelajah Belanda pada 1606 silam. Di mana sesaat setelah penemuan oleh penjelajah Belanda, bagian timur Australia diklaim oleh Inggris pada 1770.
Daily Mail melaporkan bahwa koin-koin tersebut berasal dari mantan kesultanan Afrika yakni Kilwa yang diyakini telah berada di lokasi yang cukup dekat dengan Tanzania. Terlihat koin-koin tersebut pertama kali ditemukan pada 1944 di Kepulauan Wessel yang terletak di lepas pantai utara Australia.
Orang yang pertama kali menemukannya merupakan seorang prajurit yang kebetulan ditempatkan pada pulau-pulau tak berpenghuni selama Perang Dunia II. Tentara itu kemudian mengatakan kepada para peneliti bahwa ia menemukan lima koin itu ketika ia tersandung di hamparan pasir pantai.
"Kami belum dapat memastikan apakah negara itu pertama kali ditemukan sekira enam abad sebelum Captain Cook menginjakkan kakinya disana atau bahkan sebelum itu. Sebab, apabila sebelum itu bisa jadi sejarah mengenai pulau ini perlu ditulis ulang," ungkap salah seorang peneliti.
Para peneliti berencana untuk menjelajahi daerah di mana prajurit tersebut menemukan kelima koin tembaga ini pada Juli mendatang untuk mengumpulkan lebih banyak bukti dan mendapatkan kesimpulan hubungan antara Australia dengan peradaban lain.
(*/softpedia/okz)
Posting Komentar