Kerusakan yang terjadi di Kota Mektilia, Myanmar masih terus berlanjut. Korban terakhir dikabarkan mencapai 20 jiwa dan ada laporan bahwa banyak jasad hangus terbakar yang dikumpulkan di pinggiran jalan.
Kota Mektilia saat ini terisolasi dan aksesnya tertutup bagi jurnalis. Namun beberapa video yang muncul di sosial media menunjukkan beberapa gedung yang hangus terbakar. Saksi juga mengaku melihat deretan jasad tak bernyawa dalam kondisi hangus.
Media setempat dan pihak rumah sakit mengatakan, lima orang tewas dalam kejadian itu. Tetapi seorang pejabat setempat mengatakan, sekira 25 warga tewas, namun tidak ada verifikasi dari jumlah korban tewas. Demikian diberitakan Associated Press, Jumat (22/3/2013).
Aksi kekerasan ini terjadi pada Rabu 20 Maret lalu, yang dipicu perdebatan antara sepasang warga dengan pemilik toko emas. Masjid dan beberapa tempat ibadah lainnya dibakar akibat kerusuhan ini, termasuk juga rumah warga. Kini kerusuhan dikhawatirkan menyebar ke desa-desa yang berada tidak jauh dari lokasi kerusuhan.
Insiden kekerasan terbaru ini berlangsung di saat Myanmar tengah berjuang keras mengatasi ketegangan antara warga Muslim dengan warga Budha di Myanmar. Myanmar pantas khawatir, karena pemerintah baru saat ini menunjukkan perubahan dengan melakukan reformasi pemerintahan yang meninggalkan kekuasaan junta militer.
Konflik sekretariat umumnya pecah di beberapa wilayah di Myanmar sebelumnya. Wilayah Rakhine menjadi daerah paling mendapatkan perhatian ketika etnis Rohingya, menerima tindakan diskriminatif dari etnis Rakhine.
Sejak kekerasan pecah tahun lalu, puluhan ribu warga Muslim Rohingnya memilih untuk keluar dari Myanmar. Banyak dari mereka keluar dari Myanmar secara ilegal dengan negara tujuan Malaysia. | AP/OKZ
Posting Komentar