Dalam studi tersebut juga disebutkan bahwa beberapa Walikota telah menentang kekerasan Ilegal akibat kepemilikan senjata di AS. Peneliti melihat melalui database FBI dan laporan pers pada setiap penembakan massal sejak Januari 2009. Mereka menemukan bahwa telah terjadi 43 penembakan massal di 25 negara bagian AS selama empat tahun terakhir, angka ini sama dengan satu kasus penembakan terjadi setiap bulan, The Washington Post melaporkan pada hari Sabtu (2/2).
Akibat maraknya kasus penembakan massal ini, sebagian besar anggota parlemen berusaha untuk melarang kepemilikan senjata bagi individu. Tawaran ini juga memperkuat agar pemerintah AS segera memproklamirkan usulan ini untuk menghentikan tren pembunuhan massal.
Penelitian lebih lanjut menggarisbawahi bahwa penembakan massal hanya sebagian kecil dari keseluruhan kematian di AS akibat kekerasan yang melibatkan senjata. [sm/islampos/pt]
Posting Komentar