Sebuah komentar tajam dan kontroversial dari Michel Sapin, Menteri Buruh Prancis, menimbulkan "kegaduhan" di negeri itu.
Dalam sebuah wawancara di radio, Minggu (27/1), Sapin menyampaikan
pandangannya tentang perlu tidaknya tindakan penghematan di tengah
krisis finansial yang merebak di Eropa.
"(Prancis-red) negara yang bangkrut total," kata Sapin seperti dikutip oleh The Independent.
"Itu sebabnya kita harus membuat rencana pengurangan defisit, dan tidak
ada hal lain yang pantas menghalangi kita dari upaya tersebut,"
tambahnya.
Pernyataan Sapin pun tak ayal "mengguncang" komunitas bisnis.
Bloomberg News melaporkan massa dari perserikatan buruh berunjuk rasa di
depan kantor Sapin, sebagai salah satu bentuk protes angka pengangguran
di Prancis yang mencatat rekor terburuk dalam 15 tahun terakhir.
Hari ini, Selasa (29/1), pemerintahan Presiden Francois Hollande sibuk melawan pernyataan Sapin.
"Prancis adalah negara yang sangat likuid, Prancis adalah negara yang
sangat kredibel," ujar Menteri Keuangan Prancis Pierre Moscovici,
seperti dilaporkan oleh BBC.
Kondisi terkini Prancis memang semakin membuat pening, terlebih Presiden
Hollande mengusulkan pajak yang sangat tinggi bagi para jutawan di
negerinya.
Ketentuan pajak terbaru menyebutkan bahwa negara berhak memajaki orang kaya hingga 75 persen.
Pengenaan pajak pendapatan yang sangat tinggi inipun membuat seorang
aktor kawakan Holywood asal Prancis, Gerard Depardieu, memilih
meninggalkan negaranya dan mencoba tinggal di Rusia atau Belgia.
Bahkan mantan presiden Nicolas Sarkozy diisukan sedang berencana pindah
ke London akibat penyebab yang serupa dengan Depardieu, demikian
dilaporkan The Independent.
INDEPEDENT | ANTARA | ATC
Posting Komentar