Said Aqil Siraj, Ketua NU Pusat |
Pernyataan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj yang melecehkan soal perda
larangan ngangkang bagi perempuan di Lhokseumawe, Aceh mendapat
penentangan dari pengurus NU Aceh sendiri.
“Para ulama dan masyarakat Aceh sangat marah atas pernyataan KH. Said
Aqiel Siroj soal duduk ngangkang. Said Aqel harus mencabut
pernyataannya, sebab sudah menyinggung dan memicu kemarahan ulama dan
masyarakat Aceh!”
Demikian disampaikan Ketua NU Banda Aceh, Drs Tengku Haji Misnan, MA,
melalui telepon selulernya, seperti dikutip Suara Islam Selasa
(15/1/2013).
Menurut Tengku Haji Misnan, beberapa hari lalu pernyataan Ketua PBNU
Said Aqil Siraj yang membolehkan duduk ngangkang bagi wanita yang
membonceng naik motor dilansir harian Serambi Indonesia di Aceh.
Pernyataan Aqil yang sangat kontroversial dan sangat menyinggung bagi
warga Aceh tersebut disampaikan Aqil merespon Surat Edaran Walikota
Lhokseumawe yang melarang para wanita yang membonceng motor dengan duduk
ngangkang.
Para ulama dan masyarakat Aceh mengaku tersinggung dan marah dengan
ucapan Aqiel. Mereka sangat menyesalkan pernyataan yang menentang Surat
Edaran Walikota Lhoksumawe mengingat Surat Edaran soal larangan duduk
ngangkang bagi wanita itu dikeluarkan dalam rangka menjaga akhlakul
karimah bagi wanita yang sudah menjadi adat istiadat bangsa Aceh.
Terhadap pernyataan Aqil itu Ketua NU Banda Aceh Tengku Haji Misnan
menegaskan, “Para ulama dan umat NU Banda Aceh beserta Majlis Ulama
Nanggroe Aceh (MUNA) meminta ketua PBNU mencabut pernyataannya di harian
Serambi Indonesia beberapa hari lalu bahwa Islam tidak melarang duduk
ngangkang sebagaimana yang diterapkan Walikota Lhokmumawe Aceh melalui
edarannya”.
“Seluruh ulama dan masyarakat Aceh sangat marah terhadap pernyataan
Ketua Umum PBNU tersebut yang tidak sesuai dengan budaya dan adat Aceh
yang kental dengan Islam. Jangan sampaikan pemikiran-pemikiran liberal
untuk Aceh,” tegas Tengku Haji Misnan.
Kali ini Said Aqil kena batunya. Kyai yang pernyataannya sering
kontroversial dan cenderung pro liberal itu memang jarang yang berani
menyanggah, maklum para ulama dan aktivis Islam masih menenggang beliau
karena kedudukannya sebagai Ketua PBNU.
Sebut saja soal Said Aqil membolehkan kedatangan artis porno pemuja
iblis dari Amerika, Lady Gaga, bahkan mengatakan iman warga NU tidak
akan luntur sekalipun ada sejuta Lady Gaga datang ke Indonesia.
Sekalipun banyak yang tidak setuju, tidak ada yang berani konfrontasi
pendapat dengan Said Aqil secara terbuka.
Kali ini dalam kasus Aqil mengatakan Islam tidak melarang perempuan
bonceng motor duduk ngangkang yang tujuan pernyataan itu adalah
melecehkan dan menolak Surat Edaran Walikota Lhokmumawe, Aqil
mendapatkan tentangan keras dari ulama dan masyarakat Aceh. Padahal
mereka adalah para ulama dan pimpinan dari pondok-pondok pesantren yang
notabene merupakan basis warga NU.
Hal senada dikemukakan Ketua MUNA Aceh, Tengku Ali Basyah Usman. Tengku
Ali mempertegas pernyataan Ketua NU Banda Aceh, Drs Tengku Haji Misnan
MA, bahwa pernyataan Ketua Umum PBNU tersebut telah memicu kemarahan
masyarakat Aceh. Jadi memang sebaiknya Kyai Said Aqil Siroj mencabut
pernyataannya yang telah menyinggung perasaan dan melecehkan adad
istiadat bangsa Aceh yang sangat kental keislamannya. sumber : atjehcyber.net
Posting Komentar