Termasuk di antara mereka yang tampaknya dieksekusi itu adalah dua anak yang tampaknya berusia sekitar 11 tahun dan 15 tahun.
Angka jumlah korban bervariasi, para aktivis menyatakan jumlah korban adalah 106 sementara BBC melaporkan jumlah korban sedikitnya 71 orang.
Beberapa video amatir yang diunggah ke YouTube memperlihatkan pemandangan yang mengerikan. Tumpukan mayat yang basah berlumpur dan masih berdarah-darah terlihat di sekitar pinggiran Sungai Quwaiq. Kebanyakan menunjukkan tanda-tanda bahwa para syuhada itu belum terlalu lama dieksekusi namun ada juga mayat yang mulai membusuk.
Wartawan The Daily Telegraph, Ruth Sherlock, menggambarkan bahwa terjadi keributan luar biasa. Sejumlah truk pickup disiapkan tidak jauh dari para jenazah sementara begitu banyak orang menjerit dan menangisi jenazah-jenazah yang hendak diangkut untuk dimakamkan itu
Tidak ditemukan ID pada tubuh para syuhada itu. Seorang penduduk Bustan al-Qasr bernama Muhammad Abdul Aziz menyatakan bahwa saudaranya hilang saat melewati kawasan yang dikuasai rezim Basyar al-Assad dan hingga kini belum diketahui nasibnya.
Masih banyak lagi penduduk Aleppo yang datang ke tepian sungai itu untuk mencari kalau-kalau ada anggota keluarga mereka yang sudah menjadi mayat itu.
Menurut para relawan, para syuhada itu adalah mereka yang diculik dan dibunuh oleh tentara rezim Bashar al-Assad.
Sungai Quwaiq berhulu di Turki namun mengalir ke Aleppo melewati daerah-daerah yang dikuasai baik oleh rezim Bashar al-Assad maupun yang sudah dibebaskan oleh pejuang pembebasan Suriah. Karena itulah maka rezim Basyar lalu menuduh para pejuang yang bertanggungjawab atas pembunuhan itu, namun dalam semua dokumentasi kebrutalan yang terjadi dalam revolusi ini semua pembantaian seperti ini dilakukan oleh pasukan-pasukan yang loyal kepada rezim Basyar.
Revolusi Suriah sudah berjalan 23 bulan lamanya dan menelan 70 ribu syuhada.* Sahabat Suriah
Sumber : Sahabatsuriah.com
Posting Komentar