DPP PKB menerbitkan sebuah buku kontroversial yang ditulis oleh KH. Ushfuri Anshor yang berjudul "Belum Terlambat Sebelum Kiamat."
Buku tersebut terbilang kontroversial dan tendensius karena menghukumi
orang-orang NU (Nahdlatul Ulama) yang tidak mencoblos Partai PKB jika
wafat tidak akan masuk surga.
Di halaman 8 buku tersebut, KH
Ushfuri Anshor menulis, "Barang siapa yang tidak mencoblos PKB, partai
politik yang didirikan oleh PBNU pada tahun 1998, maka orang NU itu jika
wafat dipastikan tidak akan masuk surga."
Selain itu, di halaman lainnya,
Kyai Pesantren Buntet Cirebon ini juga mengutip pendapat Kyai Mustahdi
Abbas yang menafsirkan kata "syibron" dalam hadits Rasulullah SAW dari
Ibnu Abbas:
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ
شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ
شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
"Barang siapa melihat sesuatu
yang tidak dia sukai dari penguasanya, maka bersabarlah! Karena barang
siapa yang memisahkan diri dari jamaah sejengkal saja, maka ia akan mati
dalam keadaan mati jahiliah". (Muttafaq 'Alaih)
Menurut penulis buku tersebut,
Kyai Mustahdi Abbas menafsirkan kata (شِبْرًا) dalam hadits tersebut
antara lain yaitu, termasuk warga NU yang benar-benar patuh kepada
NU-nya tetapi tidak mau memilih PPP pada pemilu waktu itu.
"Saya yakin seandainya KH
Mustahdi Abbas sampai sekarang masih hidup, pasti beliau akan berfatwa:
Seluruh warga NU wajib pilih PKB, jika tidak maka dosanya tidak diampuni
oleh Allah SWT.
Menurut sumber anonim di
Purbalingga, pada Kamis (10/01) seperti dilansir an-najah.net, buku ini
dibagikan kepada pengurus DPC PKB Purbalingga dan juga tokoh-tokoh di
lingkungan Nahdlatul Ulama di Purbalingga saat gelaran Silaturahmi NU
dan PKB di Gedung PKB Purbalingga, Selasa (8/1).
Pada acara tersebut DPC Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Purbalingga menyerukan agar warga NU bersatu
guna memenangkan PKB pada Pemilu 2014. Partai tersebut tengah mengincar
sembilan kursi di DPRD Purbalingga.
"PKB besar, NU besar. NU besar
PKB juga besar," tegas Ketua Dewan Syuro DPC PKB Purbalingga, Supono
kepada Suara Merdeka dalam acara yang dihadiri ribuan warga NU di Kota
Perwira tersebut.
Dia mengungkapkan, PKB memasang
target untuk bisa menduduki sembilan kursi di DPRD Purbalingga. Pada
periode sekarang, mereka mendapat jatah lima kursi. Untuk mencapai
target, kesolidan warga NU jadi kuncinya.
Sikap warga NU untuk merapat
kepada PKB dinilai wajar. Sebab, menurut Deklarator PKB, Sudarno, posisi
NU dan PKB seperti layaknya hubungan antara anak dan ayah.
Ketika menyampaikan sambutan,
Ketua DPC PKB Purbalingga, Slamet Wahidin mengatakan, sudah waktunya
orang NU berpikir bahwa warga NU dipimpin warga NU. "Percayakan
perjuangan kepada orang NU," serunya.
*ARRAHMAH | ATCY
Posting Komentar