PENUNTUT umum Mesir memerintahkan penangkapan anggota kelompok militan “Black Bloc” yang telah muncul di kalangan demonstran dalam bentrokan terakhir dengan polisi, kata satu sumber pengadilan Selasa kemarin (29/1/2013).
Jaksa Agung Talaat Ibrahim Abdallah menyerukan penangkapan semua orang yang diduga anggota kelompok dan memerintahkan bahwa mereka akan dibawa ke pengadilan, kata sumber itu.
Demonstran, yang wajah mereka tertutup oleh topeng hitam, muncul di antara pengunjuk rasa yang melemparkan batu selama kerusuhan mematikan yang telah mengguncang Mesir sejak Kamis pekan lalu.
“Indikasi menunjukkan bahwa Black Bloc adalah kelompok terorganisir yang melakukan aksi teroris,” kata juru bicara penuntut umum Hassan Yassine.
“Jaksa mendesak warga untuk menangkap siapa saja yang dicurigai memiliki keanggotaan dalam kelompok ini dan menyerahkannya kepada tentara atau polisi,” kata Yassine.
Dan ia juga memutuskan untuk menunjuk seorang hakim untuk menyelidiki keluhan yang diajukan oleh seorang pengacara yang menuduh Black Bloc membakar kantor Ikhwanul Muslimin, dan memiliki link ke tokoh-tokoh oposisi serta media, ia menambahkan.
Menampilkan diri sebagai pembela pengunjuk rasa yang menentang pemerintahan Muhammad Mursi yang didukung Ikhwanul Muslimin, mereka dilaporkan meniru kelompok anarkis dengan nama yang sama di Eropa dan Amerika Serikat.
Dalam video yang diposting di YouTube, para militan itu mengatakan mereka ingin “menghadapi rezim tiran fasis” – merujuk ke Ikhwanul Muslimin yang merupakan asal Mursi.
Foto-foto menunjukkan mereka merayakan aksi mereka di sebuah kendaraan lapis baja polisi yang terbakar di tengah-tengah Tahrir Square pekan ini, melambaikan tanda V untuk tanda kemenangan.
Asal-usul dan kepemimpinan kelompok itu masih misteri dan jumlah keanggotaannya belum diketahui.
Setidaknya 52 orang tewas dalam gelombang kekerasan di Mesir, yang pertama kali meletus pada hari Kamis pekan lalu.(fq/islampos/afp)
Posting Komentar