M. Yusuf Alias Roket : Setelah 21 Hari Bergabung Partai Aceh, Saya Sadar Dan Tanpa Ada Paksaan Dari Siapapun Saya Kembali Bergabung Bersama PNA
Foto : M. Yusuf Alias Roket
Lhokseumawe – Setelah 21 hari bergabung dengan Partai Aceh (PA), M. Yusuf alias Roket bergabung kembali dengan Partai Nasional Aceh (PNA). Sebelumnya ia dengan PA karena terpaksa, bukan atas kemauannya sendiri.
Pernyataan bergabung kembali Roket ke PNA, diutarakannya, Minggu (2/3/2014) di kantor PNA Aceh Utara, “Saya minta maaf kepada para pendiri PNA dan kader PNA se-Aceh,” kata Roket didampingi Sekretaris PNA Aceh Utara Sofyan, Ketua Bidang Politik Dapil 5, Dedi Syafrizal dan Ketua PNA Aceh Utara, Misbahul Munir.
Roket menilai selama 21 hari di PA, dirinya merasa resah dan gelisah karena apa yang dipraktekkan oleh kader-kader PA tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kader PA dalam menjalankan misi politiknya kepada masyarakat banyak melakukan pembohongan, menipu masyarakat dan politik kriminal.
Menurut Roket, masyarakat Aceh Utara, khususnya masyarakat Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara banyak yang kecewa dengan permainan politik kader PA, ”Alat peraga partai lain yang dirusak oleh kader PA, seharusnya kader PA dalam berpolitik harus sehat bukan politik intimidasi,” ungkapnya.
Ketua Bidang Politik Dapil 5 DPP PNA, Dedi Syafrizal saat yang sama menyatakan merasa senang kembalinya Roket ke PNA dengan kesadaran sendiri. Bagi masyarakat dan simpatisan yang ingin bergabung dengan PNA pintu terbuka lebar, karena PNA bukan milik pribadi.
“Kasus ini merupakan pembelajaran politik, supaya masyarakat memilih sesuai dengan kehendak hati nuraninya dan menjadi masyarakat yang cerdas,” ujar Dedi.
Ketua PNA Aceh Utara, Misbahul Munir, mengakui Roket telah kembali ke PNA, “Dia saya beri tugas turun ke masyarakat untuk memberikan pemahaman politik yang benar, supaya masyarakat mau melawan intimidasi dan kriminal politik, seperti keinginannya bergabung kembali ke PNA,” ungkap Misbahul.
Menurut Misbahul, banyak kader partai lain yang bergabung dengan PNA, tetapi tidak dipublikasikan.Hal ini kata Dia, PNA tidak ingin suasana politik Aceh semakin panas, “Itu terserah masyarakat Aceh mau pilih partai mana tanpa ada intimidasi,” Pungkasnya.
Foto : M. Yusuf Alias Roket
Lhokseumawe – Setelah 21 hari bergabung dengan Partai Aceh (PA), M. Yusuf alias Roket bergabung kembali dengan Partai Nasional Aceh (PNA). Sebelumnya ia dengan PA karena terpaksa, bukan atas kemauannya sendiri.
Pernyataan bergabung kembali Roket ke PNA, diutarakannya, Minggu (2/3/2014) di kantor PNA Aceh Utara, “Saya minta maaf kepada para pendiri PNA dan kader PNA se-Aceh,” kata Roket didampingi Sekretaris PNA Aceh Utara Sofyan, Ketua Bidang Politik Dapil 5, Dedi Syafrizal dan Ketua PNA Aceh Utara, Misbahul Munir.
Roket menilai selama 21 hari di PA, dirinya merasa resah dan gelisah karena apa yang dipraktekkan oleh kader-kader PA tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kader PA dalam menjalankan misi politiknya kepada masyarakat banyak melakukan pembohongan, menipu masyarakat dan politik kriminal.
Menurut Roket, masyarakat Aceh Utara, khususnya masyarakat Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara banyak yang kecewa dengan permainan politik kader PA, ”Alat peraga partai lain yang dirusak oleh kader PA, seharusnya kader PA dalam berpolitik harus sehat bukan politik intimidasi,” ungkapnya.
Ketua Bidang Politik Dapil 5 DPP PNA, Dedi Syafrizal saat yang sama menyatakan merasa senang kembalinya Roket ke PNA dengan kesadaran sendiri. Bagi masyarakat dan simpatisan yang ingin bergabung dengan PNA pintu terbuka lebar, karena PNA bukan milik pribadi.
“Kasus ini merupakan pembelajaran politik, supaya masyarakat memilih sesuai dengan kehendak hati nuraninya dan menjadi masyarakat yang cerdas,” ujar Dedi.
Ketua PNA Aceh Utara, Misbahul Munir, mengakui Roket telah kembali ke PNA, “Dia saya beri tugas turun ke masyarakat untuk memberikan pemahaman politik yang benar, supaya masyarakat mau melawan intimidasi dan kriminal politik, seperti keinginannya bergabung kembali ke PNA,” ungkap Misbahul.
Menurut Misbahul, banyak kader partai lain yang bergabung dengan PNA, tetapi tidak dipublikasikan.Hal ini kata Dia, PNA tidak ingin suasana politik Aceh semakin panas, “Itu terserah masyarakat Aceh mau pilih partai mana tanpa ada intimidasi,” Pungkasnya.
Posting Komentar