Siswa diwajibkan untuk menghafal Alquran hingga Juz 30 atau JuZ 29. Bila siswa tersebut dapat menyelesaikan dengan baik, maka siswa bersangkutan akan mendapatkan sertifikat reward atau beasiswa dari sekolahnya. Itulah penghargaan yang akan diberikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Muhsin yang berada di Jalan Wana Bakti Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan kepada para siswanya. Ingin tahu bagaimana pola pembelajaran SDIT ini? Berikut penelusuran Radar Metro!
TERLIHAT: M. Tohir Saat Menyimak Siswa-Siswi SDIT yang Menyetor Hafalannya
TERUS meningkatkan prestasi sekolah menjadi cita-cita siswa-siswi di SDIT ini. Dengan usia sekolah yang masih dini, siswa disini selalu bersaing dengan teman-temannya untuk mengasah kemampuan bidang hafal mengahafal surat Alquran.Hasilnya banyak siswa yang mampu, bahkan masih menginjak kelas 3 SD sudah mampu menghafal Alquran.
Kepala Sekolah SDIT Al Muhsin Aris Munandar, S. Pd. Ing didampingi Waka Kurikulum SDIT M. Tohir. A.Ma mengatakan pelajaran Tahfidz Award ini sama sekali tidak membebani siswa. Karenanya pembelajaran tersebut seperti seremonial setiap pagi mulai pukul 07.00 – 07.40 WIB. Dengan demikian siswa-siswi tersebut tetap bersenergi untuk terus mengasah kemampuannya dalam bidang mengahafal Alquran.
Selain itu, Murojaah siswa juga diberi pembelajaran untuk pengulangan kembali. Ini agar siswa tidak lupa dan selalu mengingat hafalan. Ada 4 poin saat ini yang diterapkan di SDIT diantaranya pagi siswa dianjurkan mengikuti pembelajaran seremonial. Kemudian dilanjutkan jam pelajaran umum, uniknya di SDIT ini juga mempunyai kegiatan Ekskul yang mendorong siswa menjadi gemar olahraga.
”Tahfidz Award yang membekali siswa menghafal ALquran dan akan mendapatkan sertifikat bila mampu menyelesaikan dengan baik dan benar selama menjadi siswa SDIT, dan yang terakhir buku agenda murid dan orang tua setelah murid mendapatkan pelajaran di sekolah siswa,” tuturnya.
Ia menambahkan, Murojaah adalah cara cepat mengahafal AL-Quran. Dengan demikian upaya ini mampu menampung anak-anak yang punya bakat Taufidz. Disitulah anak tersebut disaring mana yang paling bagus dari lafaz sampai maknanyayang bagus ikut ekskul kelas 3-6 bervariasai setiap anak berbeda, targetnya anak tersebut mampu dalam menghafal.
Program lainnya adalah keaktifan siswa dalam belajar Sholat Dzuha, latihan azan, imam pembelajaran yang mampu tampil didepan. Dengan upaya ini sekolah mampu mengajarkan siswa untuk mencintai AL-Qur’an dan mengamalkannya. ”Menariknya lagi siswa selalu enjoy dengan pelajaran Rival tersebut. Jadi siswa diminta agar setor keustad untuk melaporkan hafalannya. Setiap siswa tidak dibatasimampu menghafalnya,” ujarnya.
Posting Komentar