Erdogan Mengancam Blokir YouTube dan Facebook


Dikarenakan maraknya pengumbaran kasus-kasus dugaan korupsi di Facebook dan YouTube, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan geram dan mengancam akan memblokir kedua situs tersebut di negaranya.

Erdogan juga mengatakan bahwa alasan lain untuk menutup kedua layanan di internet tersebut karena ada pihak-pihak oposisi yang tidak senang dengannya mencoba mempengaruhi masyarakat dengan mengunggah video dengan rekaman suara palsu yang seolah-olah itu adalah dirinya.

Selama ini, Erdogan terjebak dalam perseteruan dengan cendekiawan Muslim Turki di AS, Fethullah Gulen, mantan sekutu, yang disebutnya berada di belakang rekaman suara palsu, yang diunggah di Internet seolah-olah mengungkap kasus suap di lingkaran dalamnya.

"Kami pasti mengenai masalah ini. Kami tidak akan membiarkan bangsa ini dikuasai oleh YouTube dan Facebook. Kedua layanan itu kemungkinan disalahgunakan oleh musuh politik kami dan kami perlu mengambil tindakan tegas," kata Erdogan, seperti dikutip dari Antara (07/03).

Ditanya apakah rencana aksi tersebut termasuk kemungkinan pelarangan jaringan-jaringan sosial itu, Erdogan mengatakan, "Termasuk." Erdogan mengatakan penyiaran percakapan palsunya merupakan bagian dari kampanye untuk mendiskreditkannya serta menggoyahkan pemerintahannya yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi kuat lebih dari satu dasawarsa serta meningkatkan standar hidup di negara anggota NATO itu.

Gulen membantah keterlibatannya dalam penyebaran rekaman tersebut dan menolak tuduhan bahwa ia menggunakan jaringannya untuk mencoba mempengaruhi politik di Turki.

Lima rekaman lain muncul di YouTube pekan ini, bagian dari apa yang dikatakan Erdogan sebagai kampanye untuk menodai pemerintahan Partai AK sebelum pemilihan umum pada 30 Maret dan pemilihan presiden pada akhir tahun ini.

Dalam rekaman terakhir yang diunggah di YouTube pada Kamis, Erdogan seolah-olah terdengar menyarankan pemilik harian Milliyet untuk memecat dua wartawan yang bertanggung jawab atas artikel di halaman muka mengenai upaya pembicaraan damai Kurdi.

Erdogan memberi sinyal bahwa penyelidikan kriminal atas kasus ini akan dilakukan terhadap pergerakan Hizmet.

Ditanya mengenai kemungkinan Turki meminta Interpol mengeluarkan surat peringatan untuk mengekstradisi Gulen dari AS, Erdogan mengatakan, "Kenapa tidak?". (*/mdk)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE