Rhoma Irama berkomentar soal gelar profesor yang mengapit namanya di salah satu baliho calon presiden PKB miliknya. Gelar professor ini ramai dibicarakan di dunia maya, setelah media daring ramai-ramai mengangkatnya.
Saat berada di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, untuk meresmikan posko tim pemenangan Rhoma Irama For Presiden Republik Indonesia (Riforri), Rabu (26/2/2014), Rhoma menilai sah-sah saja embel-embel profesor dipasang di namanya.
"Karena mereka tahu dari media sejak 2005 bahwa saya Professor In Music," kata Calon Presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini seperti dikutip Tribunnews.com.
Rhoma menceritakan, bahwa dirinya mendapatkan gelar profesor dari American University Hawai di tahun 2005 oleh 3 orang profesor yang datang ke Taman Mini. Pemberian gelar tersebut lantaran dirinya dianggap sebagai guru besar musik dangdut di Indonesia.
"Mereka yang memberi gelar kerena menilai Rhoma ialah guru besar musik, jadi diberi gelar Professor In Music," tambah Rhoma sambil mengakhiri wawancara.
Di Bumiayu, Brebes, selain meresmikan posko pemenangan, Rhoma menghadiri acara tabligh akbar dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Bumiayu bersama ribuan warga.
Pencantuman gelar profesor sebelum nama Rhoma Irama di salah satu balihonya di Jakarta, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Baliho itu dilengkapi tulisan "Presiden Kita Bersama Prof Rhoma Irama".
Profesor adalah jabatan fungsional paling tinggi bagi pengajar di dunia perguruan tinggi. Profesor bukanlah gelar akademik karena, untuk mendapatkannya, seseorang mesti mengajar di kampus.
Posting Komentar