MafiaWar (12): Jokowi Bukan Manusia Setengah Dewa, Tapi Boneka Cina

MafiaWar (12): Jokowi Bukan Manusia Setengah Dewa, Tapi Boneka Cina

Sahabat Voa Islam yang Shalih dan Shalihah insya Allah,
MafiaWar edisi ke-12 kali ini menyoroti penggelembungan opini habis-habisan jelang bursa pemilu legislatif dan Capres 2014 kian dekat, cukong mafia Cina Jokowi terus genjot popularitas di media online & blusukan.
Tapi banyak kalangan menilai ada ketidakwajaran pada popularitas dan bak 'jin ifrit' yang selalu saja tampil di media tanpa ada rasa lelah. Semua media siap sedia mengabadikannya meski sedang membersihkan sepatu.
Jokowi kini di gelari nabi pun kalah eksis dibandingkan Jokowi. Ia siap tampil bak manekin yang tak malu di dandani apa saja, pakai kostum hitam metallica, gaya raja berkuda, Pangeran Jayakarta dengan kereta kuda mirip Cinderella dan eksis di setiap panggung musik kelas dunia dan terakhir numpang tenar bersama Gita Wirjawan dalam panggung perayaan 20 tahun Slank di Gelora Bung Karno, Sabtu (15/12).
Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto mengatakan pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, kata dia, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas.
"Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan melalui tangannya," ujar Eko.
Eko menjelaskan dari survei yang dilakukan empat kali, sebanyak 66,9 persen responden membicarakan Jokowi. Kemudian, yang membicarakan Jokowi bernada positif sebesar 62,7 persen.
"Sembilan dari 10 orang yang mengenal Jokowi, membicarakannya dengan nada positif. Apapun yang dilekatkan pada Jokowi, akan jadi baik dan bagus. Jokowi sudah jadi mitos, publik tidak rasional lagi dan kehilangan objektivitas dalam memberikan penilaian. Apapun yang menjadi pendapat Jokowi menjadi benar. Siapapun yang mengkritik Jokowi, akan menjadi musuh bersama," tambah Eko.
Tak heran lembaga survey pun mengganjarnya dengan predikat manusia setengah dewa yang siap menaikkan popularitas partai yang di tungganginya. Padahal faktanya tak lebih sebagai wayang golek Cina.
Kenapa?
Karena memang gerakan massa yang konsisten di media cetak, media online, acara Car Free Day hingga menggelar serangan cyber pada pembenci Jokowi melalui sekretariat JASMEV dan anasirnya dari gedung di Karawaci niscaya habis di bully pasukan bayaran mafia Cina yang kebelet Jokowi menjadi capres.
Baru-baru ini Sekretariat Nasional Jokowi menancapkan taringnya, dengan membuka posko relawan Jokowi untuk mengoordinasi kalangan masyarakat yang ingin memberikan dukungan  kepada Joko Widodo untuk maju sebagai Capres di 2014. Posko tersebut rencananya akan dilakukan saat momen Car Free Day setiap hari Minggu di Jalan Sudirman, Jakarta.
"Setiap hari Minggu kita akan lakukan kegiatan dengan membuka posko relawan pendukung Jokowi," ujar Presidium Seknas Jokowi, M Yamin saat ditemui  di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/12/2013). 

Ia juga mengklaim Seknas Jokowi telah tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia bahkan sampai dengan tingkat Kota/Kabupaten. 

Ia juga mengatakan dukungan kepada Jokowi telah secara nyata terlihat di berbagai daerah, karenanya, Yamin menyebut, Seknas didirikan untuk mengkoordinir dukungan-dukungan yang ada di daerah agar bisa menciptakan kekuatan yang besar demi terciptanya perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik. 
Hamdi Muluk: Masyarakat Malas Berpikir
Menurut Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk, hal itu membuat kecemasan di negara ini. Ia khawatir kompetisi pada pemilu 2014 akan hambar. Sebab, tidak ada pesaing yang dapat menandingi Jokowi. "Orang malas berpikir karena akan pilih Jokowi," kata Hamdi dalam jumpa pers di Cyrus Network, Jakarta, Minggu (15/12/2013).

Hamdi mengatakan dengan nilai tersebut, Jokowi juga tidak akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam Pemilu 2014. "Ini mengkofirmasi dalam  setahun terakhir jadi memang negara harap cemas," katanya.

Hamdi mengatakan tidak ada pesaing Jokowi dalam bursa pemimpin nasional, maka membuktikan partai politik gagal total dalam hal kaderisasi.

Padahal, kata Hamdi, persaingan calon presiden menuju pemilu 2014 menarik bila terdapat pilihan alternatif lain selain nama-nama yang beredar di masyarakat.
"Sekarang saya khawatir dengan fenomena ratu adil. Sepertinya Jokowi jadi manusia setengah dewa. Ini capres setengah dewa tidak sehat jangan terjebak dengan mitos ratu adil," kata Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk di kantor Cyrus Network, Jakarta, Minggu (15/12/2013).
Hamdi menuturkan Indonesia memiliki sejarah pemimpin yang dianggap ratu adil seperti Soekarno dan Soeharto. "Itu engga sehat," kata Hamdi.
Ia mengatakan banyak pemberitaan Jokowi sudah tidak relevan dengan jabatanya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia mencontohkan soal pemberitaan sepatu milik Jokowi.
"Masa sepatu robek saja diberitain, hal remeh temeh yang tidak ada kaitannya," katanya.
Apalagi, ujar Hamdi, banyak yang mengeritik Jokowi malah di-bully di media sosial. "Kalau mengeritik Jokowi seperti mengeritik dewa, sudah tidak sehat," imbuhnya.
Karena Faktanya Inilah Cukong Jokowi Yang Berperan Kuasai Opini
Mafia ChinaConnection dengan kubu Imelda, Lukminto (Sritex), James Riady (Lippo Group) Edward Suryajaya (ex Astra, Ortis Holding), Hashim Djojohadikusumo, Djan Faridz dan sekutu lainnya Benny chandra (Ketua Persatuan Tionghoa Indonesia), Kevin Wu (BCA cab Jakarta), Lia angraeni (Indofood group), Jhony Liem (pengusaha elektronik), Hermawi taslim, Rudy Hartono dan sekitar 50 tokoh Cina Jakarta berkumpul. Sedangkan Jenderal Luhut Panjaitan sukses konsolidasikan kekuatan konglomerat-konglomerat etnis tionghoa Ex buronan BLBI di Singapore yang berjumlah sekitar 20-an konglomerat.
Intensitas dan frekuensi pertemuan rahasia para tokoh Cina untuk memenangkan Jokowi Ahok ini makin meningkat menjelang tgl 20 September 2012 lalu. Para konglomerat Cina itu terutama para konglomerat hitam buronan BLBI itu mau jadikan Ahok sbg pintu masuk awal dominasi cina dalam politik di Indonesia.
Disisi lain, kemenangan Jokow Ahok akan berpengaruh besar pada peluang Prabowo jadi Presiden, bukan Megawati. Kompensasinya kalo Prabowo atau Jokowi menang : pidana BLBI dihapus
Apakah kita semua sebagai rakyat tidak punya patriotisme pertahankan kedaulatan umat Islam sebagai penduduk mayoritas ini? Ayo bulatkan tekad. Rapatkan barisan. Tolak Jokowi Ahok yang hanya merupakan boneka-boneka dari etnis Cina dan konglomerat hitam pencuri uang bangsa Indonesia lebih dari Rp. 600 Triliun!!!!
Media massa kini bagai pelacur. Menjual demi uang, mendukung yang bathil demi kepentingan mafia setan dan koruptor hitam. Media pelacur yang dikontrak cukong-cukong Jokowi dan Keluarga Riady juga dikenal sebagai keluarga yang kuat dalam beragama dan penyiaran agama kristen di Indonesia.
Berikut media-media yang menjadikan dewa untuk Jokowi:
1) First Media Grup (beritasatu1.TV beritasatu .com, suara pembaruan, Jakarta Globe,  Suara Pembaruan, The Straits Times, Majalah Investor, Globe Asia, The Peak, Campus Asia, Student Globe, Kemang Buzz, Campus Life, Termasuk Beritasatu FM. First Media Grup adalah milik James Riady (Lippo Grup), konglomerat yang bersahabat baik dgn Bill Clinton dan terlibat Lippo Gate yg terjadi di AS, ketika James Riady cs tertangkap memberikan dana politik illegal kepada timses capres Demokrat Bill Clinton
2) Media lain yang dikontrak mahal untuk pencitraan palsu Jokowi adalah Detik Grup. Ngakunya milik Chairul Tanjung alias CT, tapi sebenarnya milik Salim Grup. Detik.com  Setiap hari, detikcom memuat berita tentang pencitraan palsu Jokowi puluhan bahkan kadang lebih 100 berita. 
3) Kompas /Gramedia Grup memang tidak segila detikcom siarkan Jokowi, tapi tetap punya KANAL BERITA KHUSUS
4) Jawa Pos Grup. Tidak melibatkan semua media milik Dahlan Iskan yang jumlahnya 185 TV, Koran, Online media, dll itu. Sekitar 40% JawaPos Grup dikontrak.
5) Yang paling gencar jilat Jokowi adalah Koran Rakyat Merdeka. Ada saja berita (palsu) istimewa tentang Jokowi. Kontraknya puluhan Milyar.
6) Tempo (majalah dan Online) adalah media pelopor yg orbitkan Jokowi dengan penghargaan "10 Tokoh Terbaik (penghargaan abal-abal), hny karena bisa pindahkan PKL.
7) Tribunnews Grup (Bosowa dan Kompas) juga dikontrak untuk pencitraan palsu Jokowi. Demikian juga Fajar Grup (Alwi Hamu / Dahlan Iskan)
8) Metro TV, ga tahu sekarang dibayar berapa untuk kontrak pencitraan palsu Jokowi sampai 2014. Tapi saat Pilkada DKI puluhan Milyar
9) SCTV grup. Pemiliknya Edi dan Popo Sariatmadja malah menjadi cukong utama. Koordinator media pencitraan Jokowi, membantu James Riady
10) Media raksasa lain seperti Vivanews grup (TV One, ANTV, Vivanewscom dll) milik Bakrie meski kontrak dgn Cukong Jokowi tapi porsinya kurang dari 30%
11)  Selain media cetak, televisi mainstream, sosial media seperti twitter, facebook, kaskus dll juga dikontrak khusus. Ada ratusan orang yang mengelola lebih dari 10.000 akun sosial media. Dulu waktu pilkada DKI, selain orang-orang yang permanen kelola akun untuk pencitraan Jokowi, dibentuk juga Tim Jasmev. Puluhan Milyar biayanya
Luar biasa banyak media massa yang dikontrak cukong Jokowi. Lebih 70% dari total pasar media massa di Indonesia.
Apa maksudnya? Tak lain agar membentuk arus liar 'tsunami opini' pencitraan palsu untuk Jokowi dan memuluskan seakan rakyat mendukung Jokowi jadi presiden RI 2014.
Tak kurang jika Voa-islam.com memberitakan fakta Jokowi, ratusan bahkan ribuan komentar 'pedas' dari relawan bayaran JASMEV (Jokowi Ahok Social Media Volunteer) membombardir fakta dengan jawaban ngawur, bias, sumpah serapah dan tak berbanding data kuat. Jasmev ini suka menipu fakta ya! Semua lawan politik Jokowi di berangus habis.
Manusia Setengah Dewa kok Masih Korupsi?
Jokowi Pun Ikutan Korupsi rupanya?
1) Jokowi terlibat dalam penggelapan / korupsi dana APBD untuk KONI Surakarta sebesar Rp. 10 miliar. Sebagian di alihkannya ke Persis secara melanggar hukum.
2) Jokowi terlibat korupsi dan suap dalam pelepasan aset pemda Solo, Hotel Maliyawan, dimana pelepasan aset gedung hotel sarat suap & KKN. Mengenai suap dan korupsi Jokowi serta pelanggaran UU, PP, Perda, dll.
3) Korupsi Jokowi pada penyaluran dana BPMKS sebesar Rp. 9.9 miliar, dimana laporan realisasi 110.000 siswa namun faktanya ternyata kurang dari 65.000 siswa Solo.
4) Korupsi Jokowi pada dana hibah Gub Jateng dan dana APBD untuk rehabilitasi dan pembangunan Pasar di Kota Solo.
5) Korupsi Jokowi pada dana hibah Gub Jateng dan dana APBD untuk rehabilitasi dan pembangunan Pasar di Kota Solo.
6) Korupsi dan KKN Jokowi pada proyek pengadaan Videotron di Kota Solo.
7) Korupsi dana APBD yang sangat nyata dan terang benderang pada pengadaan mobnas Esemka sbg Mobil Dinas. Langgar semua aturan/UU/Hukum.
8) Korupsi Jokowi pada dana bantuan program koperasi dan UKM Solo dgn modus koperasi / UKM fiktif sebagai penerima bantuan dana.
9) Korupsi Jokowi pada proyek rehabilitasi THR Sriwedari Solo yang mengakibatkan proyek rehabilitasi tersebut macet dan mangkrak selama 2 tahun.
Jumlah kasus korupsi Jokowi di Solo, sedikitnya 14 kasus dan sejumlah kasus suap (dari Imelda, Lukminto cs), sebagian macet di Kejari Solo, juga diantaranya adalah korupsi Jokowi di proyek KJS, KJP, MRT, Monorel dalam periode selama blm 1 tahun jadi Gub DKI Jakarta.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE