Perseteruan antara Indonesia dan Australia di dunia cyber mulai memanas. Komunitas hacker Australia, Anonymous Australia, geram para hacker Indonesia menyerang berbagai situs di negaranya dan melakukan serangan balik. Namun Anonymous Indonesia mengatakan aksi hacker Australia itu bukanlah apa-apa.
Seperti diketahui sebelumnya, situs Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II diserang oleh Anonymous Australia pada Sabtu (16/11/2013). Anonymous Australia mengklaim dirinya yang menjadi pelaku peretasan tersebut dan mengatakan hal itu adalah peringatan bagi hacker Indonesia. Para hacker melumpuhkan sistem bandara Angkasa Pura dan mencuri berbagai data dari situs Garuda Indonesia.
Namun demikian, aksi hacker Australia ini dinilai masih tindakan yang belum ada apa-apanya dan tak perlu ditakuti. Melalui akun Twitter resminya, @anon_Indonesia mengatakan para hacker Australia adalah hacker yang lemah karena meretas situs milik perusahaan swasta, bukan pemerintah. Lebih lagi, hacker Australia melakukan peretasan dari sebuah sistem yang cacat di situs Garuda Indonesia.
"Ada berita Anon Australia mengklaim hack situs garuda indonesia tp hnya leak DB tanya knp? krn g nemu admin page utk upload file defacean :P," demikian tulis Anonymous dalam akun Twitternya 15 November lalu. Anonymous Indonesia menilai hacker Australia hanya mampu menerobos database tanpa mampu merusak situs dengan mengubah tampilan laman.
Untuk diketahui, aksi saling serang di dunia cyber ini berawal dari penyadapan yang dilakukan intel Australia pada Indonesia. Hacker Indonesia menyerang berbagai situs 'tak bersalah' seperti yayasan sosial, gereja, dan usaha-usaha mikro. Anonymous Australia kesal dan memberi peringatan dengan menyerang balik situs Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II.
(*/okz)
Posting Komentar