Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (29/10) meresmikan terowongan bawah laut pertama di dunia yang menghubungkan dua benua, mewujudkan impian seorang Khalifah Utsmani terakhir, sultan Abdulhamid 153 tahun lalu.
Pada tahun 1680 lalu, Sultan Abdulhamid mengimpikan dan membuat sketsa gambar pembangunan terowongan di bawah air yang menghubungkan kerajaannya dari asia menuju Eropa .
Namun, waktu itu, dia tak mempunyai teknologi dan dana untuk mewujudkan gagasannya.
Rencana sang khalifah akhirnya akan direalisasikan oleh Turki modern dengan membuka terowongan rel kereta api Marmaray yang menghubungkan sisi Eropa dan Asia di kota bersejarah ini .
”Pendahulu kita rencanakan ini (proyek terowongan). Dan kini kita yang mewujudkannya,” kata Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan , menurut situs berita Middle East Online .
Sementara terowongan tersebut secara resmi akan dibuka pada Selasa , tetapi rel kereta api belum sepenuhnya dapat melakukan operasionalnya.
Pejabat pemerintah Turki menyatakan dalam konferensi persnya, bahwa terowongan tersebut memiliki kapasitas maksimum 1,5 juta penumpang per hari , dan diharapkan dapat meringankan 20% beban lalu lintas padat di Istanbul , menurut Hurriyet Daily News .
Erdogan, yang juga mantan Wali Kota Istanbul, menghidupkan kembali rencana itu tahun 2004, dan proyek ini sebagai salah satu dari banyak proyek ambisiusnya termasuk pembuatan jembatan ketiga, Dermaga paralel, dan bandara udara ketiga di kota itu.
Pembangunan terowongan dijadwalkan selesai dalam empat tahun, tapi terjadi serangkaian penundaan karena banyak ditemukan artefak bersejarah di lokasi tersebut. Sekitar 40.000 benda bersejarah dapat digali dari situs arkeologi itu, termasuk sebuah kuburan sekitar 30 kapal dari era Byzantium. (*/alarabiya)
Posting Komentar