2 hari ini saya berkunjung kembali ke Aceh. Di samping membuka Pekan Kebudayaan Aceh 2013, juga utk pengawasan pembangunan. *SBY*
Di Universitas Syiah Kuala, saya sampaikan refleksi terciptanya perdamaian di Aceh. Saya minta agar situasi damai dijaga dgn baik. *SBY*
Situasi Aceh yg aman & damai tdk boleh koyak atau terancam oleh sebab apapun. Semua harus melihat ke depan & tidak mundur ke belakang.*SBY*
Saya katakan "perjalanan sudah amat panjang & korban sudah terlalu banyak". Sekali lagi jangan ada tindakan yg membikin konflik baru. *SBY*
Saya & istri bersyukur & bergembira melihat Banda Aceh makin berseri, semarak dan ekonominya hidup. Jauh berbeda dgn era konflik dulu. *SBY*
Ketika sholat Jumat di Masjid Baiturrahman, saya jadi teringat ketika dulu konflik masih membara & ketika tsunami menghancurkan Aceh. *SBY*
Saya hampir putus asa & menyerah, karena sangat tidak mudahnya selesaikan konflik Aceh. Allah Maha Besar, akhirnya perdamaian tiba. *SBY*
Kini, Aceh memiliki status otonomi dgn otoritas yg luas, namun tetap berada dlm NKRI. Merah putih tetap berkibar di Serambi Mekah. *SBY*
Sebelum kembali ke Jakarta, saya dicegat oleh seorang mantan Komandan Pasukan GAM utk menyerahkan pedang sebagai cindera mata. *SBY*
Pak Irfan, 47 thn, mantan Panglima Sagoe Gajah Keng, foto bersama dgn Presiden & Ibu Ani stlh serahkan cendera mata. pic.twitter.com/xWWF1sL2tb
Pedang yg jd cendera mata utk Presiden SBY adlh warisan nenek moyang Pak Irfan yg digunakan utk melawan Belanda. pic.twitter.com/9iTTe4H75s
Posting Komentar