SURIAH– Mujahidin Jabhah Nushrah menyampaikan seruan kepada
anak-anak perempuan di sebuah desa yang berada di bawah kendali mereka, bahwa
anak-anak perempuan tidak akan diizinkan untuk menghadiri sekolah jika mereka
tidak mengenakan pakaian syar’i, sesuai syariat Islam, lansir AFP pada
Sabtu (28/9/2013).
Di Tweihineh, “Daulah Islam Irak dan
Syam (ISIL)… telah melarang anak-anak perempuan dalam jenjang pendidikan dasar
dan atas untuk bersekolah jika mereka tidak mengenakan pakaian Islam sepenuhnya,
termasuk abaya, sarung tangan dan cadar,” menurut Observatorium Suriah untuk
Hak Asasi Manusia (SOHR).
Mengutip kesaksian aktivis di desa
utara yang dikendalikan ISIL tersebut, SOHR yang berbasis di Inggris juga
mengatakan bahwa anak laki-laki pun diberitahu untuk berpakaian secara syar’i.
Semenetara itu, seperti biasa,
kelompok oposisi sekuler Suriah malah mengecam perjuangan Mujahidin dalam
menegakkan syariat Islam ini.
Sejak pembantaian terhadap kaum
Muslimin yang bermula dari Homs dua tahun lalu sampai ke Ghautah bulan lalu,
rezim Syiah Assad telah membunuh lebih dari 100 ribu orang dan memaksa lebih
dari dua juta warga Suriah meninggalkan negara mereka.
Jumlah anak-anak yang melanjutkan
pendidikan di sekolah-sekolah Suriah pun menurun. Hal ini dikarenakan diantara
jutaan warga Suriah yang terpaksa mengungsi itu, terdapat tidak sedikit
anak-anak. (banan/arrahmah.com)
Posting Komentar