CVCN NEWS | Jakarta - Massimo Moratti mengirimkan surat terbuka sebagai kata-kata akhir dari seorang presiden klub ternama, Inter Milan.
Dalam surat yang dimuat di media Italia, Moratti pamit karena segera melepaskan jabatan Presiden Inter Milan dan akan digantikan oleh pengusaha asal Indonesia Erick Thohir.
Moratti dan Erick Thohir menggelar perundingan maraton di Paris, menyangkut rencana penguasaan saham mayoritas Inter Milan oleh bos Republika ini. Surat terbuka untuk pendukung Nerazzurri ini menandakan perundingan berjalan mulus. Apalagi Moratti menyebutkan bahwa dirinya tidak lagi menjabat presiden Inter. Hanya saja, nama keluarganya tetap dipertahankan di klub, meski bukan lagi pemegang saham mayoritas.
Moratti sebagai pengusaha minyak membeli Inter 18 tahun yang lalu. Klub ini meraih 18 gelar Liga Italia, hanya kalah oleh Juventus yang meraih 29 gelar.
Penjelasan ini sekaligus mengakhiri spekulasi panjang yang muncul sejak awal tahun ini. Beberapa kalangan keberatan Moratti melepaskan saham mayoritas kepada pengusaha dari Indonesia. Namun ia berkeras karena ingin masuk ke pasar Asia lewat Indonesia.
Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa nilai saham yang dijual Moratti kepada Erick Thohir mencapai 300 juta pound atau sekitar Rp 5,4 triliun (nilai kurs 1 pound=Rp 18.000). Angka ini muncul terkait dengan utang Moratti sebesar 250 juta pound.
Dalam dalam penjelasannya kepada BBC, Moratti menyangkal jumlah ini. Ia juga menyebutkan bahwa perundingan masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.
"Masih ada beberapa soal yang harus diselesaikan. Tak ada persoalan besar. Saya tidak lagi jadi presiden, tapi tetap ambil peran di klub," katanya.
Dalam surat yang dimuat di media Italia, Moratti pamit karena segera melepaskan jabatan Presiden Inter Milan dan akan digantikan oleh pengusaha asal Indonesia Erick Thohir.
Moratti dan Erick Thohir menggelar perundingan maraton di Paris, menyangkut rencana penguasaan saham mayoritas Inter Milan oleh bos Republika ini. Surat terbuka untuk pendukung Nerazzurri ini menandakan perundingan berjalan mulus. Apalagi Moratti menyebutkan bahwa dirinya tidak lagi menjabat presiden Inter. Hanya saja, nama keluarganya tetap dipertahankan di klub, meski bukan lagi pemegang saham mayoritas.
Moratti sebagai pengusaha minyak membeli Inter 18 tahun yang lalu. Klub ini meraih 18 gelar Liga Italia, hanya kalah oleh Juventus yang meraih 29 gelar.
Penjelasan ini sekaligus mengakhiri spekulasi panjang yang muncul sejak awal tahun ini. Beberapa kalangan keberatan Moratti melepaskan saham mayoritas kepada pengusaha dari Indonesia. Namun ia berkeras karena ingin masuk ke pasar Asia lewat Indonesia.
Rumor yang berkembang menyebutkan bahwa nilai saham yang dijual Moratti kepada Erick Thohir mencapai 300 juta pound atau sekitar Rp 5,4 triliun (nilai kurs 1 pound=Rp 18.000). Angka ini muncul terkait dengan utang Moratti sebesar 250 juta pound.
Dalam dalam penjelasannya kepada BBC, Moratti menyangkal jumlah ini. Ia juga menyebutkan bahwa perundingan masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.
"Masih ada beberapa soal yang harus diselesaikan. Tak ada persoalan besar. Saya tidak lagi jadi presiden, tapi tetap ambil peran di klub," katanya.
Posting Komentar