SEDIKITNYA 22 orang neninggal, 210 orang luka-luka, dan ribuan bangunan dan rumah rusak akibat gempa 6,2 Skala Richter (SR) di Aceh, pada Selasa 2 Juli. Hingga saat ini petugas masih melakukan pencarian korban hilang dan penanganan bencana gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, berdasarkan laporan dari BPBA Aceh Tengah terdapat 10 orang meninggal, 140 orang luka-luka dan dirawat di RSUD.
Diperkirakan 1.500 unit bangunan mengalami kerusakan, terdiri rumah, masjid, meunasah (surau) dan kantor pemerintah. Selain itu, beberapa ruas jalan longsor dan pengungsian tersebar di 10 titik
“Sedangkan di Kabupaten Bener Meriah tedapat 12 orang meninggal, 70 orang dirawat di RSUD Bener Meriah dan puskesmas. Kerusakan bangunan dan rumah masih dilakukan pendataan,” kata Sutopo.
Dia menambahkan, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, dari Posko Penanggulangan Asap di Pekanbaru telah memerintahkan penanganan dilakukan secara cepat. Saat ini tim BNPB, SRC PB, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan Kementerian PU berada di Bener Meriah untuk melakukan koordinasi dan kaji cepat.
“BNPB pagi ini mengirimkan satu helikopter Collibri TNI AU dari Pekanbaru ke Aceh untuk membantu penanganan gempa, khususnya di perbatasan antara Bener Meriah dan Aceh Tengah,” ujarnya.
Selain itu, BNPB juga memberangkatkan pesawat CN 235 TNI AU untuk melakukan foto udara dan kaji cepat dari udara dampak kerusakan gempa. BPBA, TNI, Polri, SKPD terkait dan relawan telah memberikan bantuan kepada korban.
Posting Komentar