Bentrokan terjadi di pinggiran Kota Paris setelah polisi mencoba menangkap satu perempuan muslim yang berjilbab. Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 12 Juni 2013. Ketika polisi berusaha mendekati perempuan, yang namanya tidak dipublikasikan, kerusuhan pun terjadi.
Setidaknya ada 60 orang menyerang polisi di Argenteuil, sebuah kota komuter, pada Rabu malam. Kata sumber surat kabar Le Parisien, polisi mengeluarkan gas air mata dan tembakan bola flash untuk membubarkan mereka.
"Polisi menahan dua pria berusia 23 dan 37 tahun, salah satunya sepupu perempuan berjilbab," tulis Mail Online, 13 Juni 2013.
Di tempat berbeda, perempuan 21 tahun yang mengenakan jilbab juga diserang oleh dua pria di Argenteuil, pada Kamis, 13 Juni 2013. Keduanya merobek burka dari wajah si perempuan.
Mereka juga menjambak rambutnya. Akibat serangan itu, si perempuan harus dilarikan ke ruang gawat darurat rumah sakit Argenteuil akibat cedera yang dideritanya.
"Serangan itu terekam kamera pemantau CCTV," kata sumber polisi. "Dan mereka meneriakkan kalimat rasis ke perempuan itu, bila jilbab tak diterima di Prancis."
Penyerangan terhadap perempuan berjilbab sering kali terjadi di Prancis. Terutama setelah mantan Presiden Nicolas Sarkozy mengeluarkan larangan berjilbab di negeri itu.
Bahkan berdasarkan undang-undang yang terbit pada 2011, perempuan berjilbab dan bercadar di depan umum dapat didenda sebesar Rp 2 juta.
(*/Mail Online/tmp)
Posting Komentar