©dakwatuna |
Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin memberi tips bagaimana menentukan arah kiblat dengan benar.
Menentukan arah kiblat yang benar dengan menggunakan benda tegak, misalnya kusen jendela. Menentukan arah kiblat dari bayangannya pada waktu yang ditentukan. Beri tanda arah bayangan, misalnya dengan sajadah. Buat garis shaf baru berdasarkan arah yang telah ditentukan.
“Jangan ragu menyempurnakan arah kiblat demi kebenaran,” ujarnya, Ahad (26/5). Ia membenarkan pada setiap 26 Mei hingga 30 Mei adalah waktu yang tepat bagi umat Islam di Indonesia Barat untuk mengoreksi arah kiblat secara mudah dan sederhana.
“Dengan bayangan matahari pada saat-saat tertentu yang disebutkan di bawah ini, arah kiblat dapat lebih mudah dan lebih akurat ditentukan,” ujar Anggota Badan Hisab Rukyat, Kemenag RI ini. Rentang waktu plus atau minus 5 menit masih cukup akurat.
Arah kiblat adalah dari ujung bayangan ke arah tongkat. Selain itu, tanggal 14 hingga 18 Juli pada pukul 16:27 WIB bisa juga melihat arah bayangan.
Kementerian Agama merilis pada tanggal 27 hingga 28 Mei 2013 merupakan momentum yang tepat bagi umat Islam yang ingin mengoreksi arah kiblat masjid atau mushala di Indonesia.
Pasalnya pada kedua hari itu, tepat pukul 16.13 WIB sampai 16.23 WIB, matahari berada pada titik kulminasi (matahari tepat di atas kepala) di atas kota Makkah.
(*/dakwatuna/fimadani)
Posting Komentar