ADI Lampung Skor 5 Mahasiswa


Mahasiswa yang mendapatkan Skor selama satu minggu

The Cyber News | Metro (08/04/14): Manusia boleh saja melakukan kesalahan dan pelanggaran karena manusia diberikan Allah akal dan nafsu. Begitu juga dengan mahasiswa, kadang kala ada yang menyebutkan “bukan mahasiswa namanya kalau tidak berani bertindak dan melakukan pelanggaran” begitu juga denga mahsiswa Akademi Da’wah Indonesia Lampung yang tadi pagi kami mendapatkan Info di Skor 5 orang, karena melanggar ketetapan Akademika.
Setelah menggerebek Asrama mahasiswa oleh Musyrif ADI Lampung menemukan 1 buah Laptop, 3 Buah unit HP camera dan 1 Bungkus Rokok yang merupakan pelanggaran bagi mahasiswa. Ketetapan ini sudah ditanda tangani bersama dalam peraturan Akademika. Kelima mahasiswa yang di Skor diharuskan pulang dan haram tinggal di Asrama selama 1 Minggu untuk bermuhasabah di rumah masing-masing, diantara melanjutkan kuliah atau mengundurkan diri.
Menurut Informasi yang kami dapatkan dari para mahasiswa tentang kebijakan direktur ADI Lampung. salah seorang mahasiswa yang di skor mengatakan hidup ini adalah pilihan, sedangkan yang lainya mengatakan setiap peraturan harus diikuti dan dilaksanakan secara Adil dan tegas, serta juga melihat sisi kebaikan dan situasi kondisi para mahasiswa dalam melakukan skorsing. Mana mungkin di sebut sebuah kebijakan kalau mahasiswa dari Aceh di skor harus pulang ke Aceh yang jauhnya melebihi rata-rata di bandingkan dengan mahasiswa yang asal Lampung, cetus Miftahul Anhar salah satu mahasiswa yang di Skor asal Aceh ketika kami hubungi di Masjid Ali Al-Muttwa Metro Selatan.
Untuk informasi lebih detail kami berhasil mewawancarai Musyrif ADI Lampung di Asrama Putra LPDI Dewan Da’wah Kota Metro. Berikut ini Wawancara antara Cyber News (Amriadi) dengan Ustadz Edra, S.Kom.I Musyrif Sakan ADI Lampung:
Apa benar informasi yang kami dapatkan bahwa ADI Lampung menskor 5 Mahasiswa.
Benar, hal itu kami lakukan karena mereka telah berulang kali melanggar hal yang sama.
Bagaimana dengan mahasiswa yang baru pertama kali menggar, kenapa di hukum sama dengan mahasiswa yang baru pertama kali melanggar serperti yang dituturkan oleh salah satu mahasiswa yang katanya diskor, dia mengatakan baru pertama kali melanggar.
Tidak, hal itu tidak terbukti, semua mahasiswa yang kami skor itu, memang telah banyak melanggar, walaupun tidak secara lansung.
Bagaimana melanggar yang tidak langsung.
Melanggar tidak langsung artinya mereka itu tidak melanggar, tetapi mereka menyembunyikan temannya yang melanggar. Seperti teman-teman yang merokok, kami tidak pernah mendapatkan dari mahasiswa yang melapor temannya merokok. Begitu juga halnya laptop bagi smester 1 dan 3 dan  HP yang ada program Kamera, MP4, dan Internet yang dilarang membawanya, tetapi tidak ada laporan bahkan mereka meyembunyikan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan oleh temannya.
Apakah dengan menskorsing para mahasiswa itu merupakan sebuah kebijakan terbaik atau masih ada kebijakan yang lainnya.
ya, itu merupakan kebijakan yang telah kami musyawarahkan bersama, bahkan penasehat seperti KH. Al-Fuadi Rusli Menyuruh untuk dikeluarkan saja, tetapi Ust. Sangidun selaku mudir tidak sampai segitu, cukup untuk menskor selama satu minggu saja.
Bagaimana jika mahasiswa memilih untuk keluar dari ADI?
Mereka itu sudah dewasa, Inshaallah pilihan mereka tepat dan terbaik untuk mereka.
Jika ada mahasiswa lain yang melanggar selanjutnya akan dihukum demikian juga, jika ke 5 mahasiswa ini memilih untuk keluar.
Ya sama, tidak mungkin sebuah hukum dijalani Plinplan. Itu akan membuat bingung para mahasiswa.
Terus bagaimana terus bagaimana jika mahasiswa mengambil keputusan yang sama, dengan banyak yang melanggar tentunya mahasiswa akan sedikit yang bertahan dan bagaimana dengan kondisi ADI, apakah akan bubar atau tetap jalan dengan kondisi apapun.
Itu Cuma prediksi dan analisa anda, tidak mungkin ADI kehilangan Mahasiswa. Masih banyak diluar sana mahasiswa yang akan kita kuliahkan di ADI. Inshaallah tidak mungkin ADI akan bubar, saya yakin itu.
Apa pesan Ustadz kepada mahasiswa?
Jangan mencontohkan yang tidak baik, kita ini calon da’i percayalah ini merupakan jalan yang benar, taati peratuaran yang telah ada, agar kita bisa menuju tujuan impian kita semua. Inshaallah.


Amriadi dari Metro


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

LANGUAGE