LANGUAGE

Rabu, 26 Februari 2014

Gubernur Aceh Larang Warga Merokok

Foto: Gubernur Aceh : Rakyat Aceh  Saya Harapkan Jangan Banyak Merokok Lagi, Karena Tingkat Penderita Jantung Aceh Tertinggi Di Indonesia

Banda Aceh, Aceh memiliki catatan buruk tentang penyakit jantung, yang disebut-sebut paling tinggi di Indonesia. Gubernur NAD, dr Zaini Abdullah menuding para perokok sebagai biang keladinya.

"Faktor paling utama adalah perokok-perokokberat. Mohon besok ditulis besar-besar (larangan merokok), agar tidak ada yang merokok di lingkungan rumah sakit," kata Zaini saat meresmikan Cardiac Hybrid Operating Suite RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh, Selasa (25/2/2014).

Soal rokok ini pula, Wali Nangroe Aceh Malik Mahmud menyampaikan pendapat senada. Menurutnya, merokok di tempat umum memang bisa mengganggu kesehatan sehingga perlu diatur.

"Aturan tentang kawasan rokok, setahu saya belum ada di Banda Aceh. Tapi kalau Pak Gubernur tadi menyampaikan demikian, sepertinya memang perlu ada," kata Malik, ditemui dalam kesempatan yang sama.

"Penyakit jantung di Aceh, nomor satu di Indonesia. Morbiditasnya paling tinggi," kata Direktur RSUDZA, dr Syahrul, SpS(K) dalam sambutannya di acara tersebut
Foto Taufik Us.Gubernur Aceh : Rakyat Aceh Saya Harapkan Jangan Banyak Merokok Lagi, Karena Tingkat Penderita Jantung Aceh Tertinggi Di Indonesia

Banda Aceh, Aceh memiliki catatan buruk tentang penyakit jantung, yang disebut-sebut paling tinggi di Indonesia. Gubernur NAD, dr Zaini Abdullah menuding para perokok sebagai biang keladinya.

"Faktor paling utama adalah perokok-perokokberat. Mohon besok ditulis besar-besar (larangan merokok), agar tidak ada yang merokok di lingkungan rumah sakit," kata Zaini saat meresmikan Cardiac Hybrid Operating Suite RSUD Zainoel Abidin (RSUDZA) di Banda Aceh, Selasa (25/2/2014).

Soal rokok ini pula, Wali Nangroe Aceh Malik Mahmud menyampaikan pendapat senada. Menurutnya, merokok di tempat umum memang bisa mengganggu kesehatan sehingga perlu diatur.

"Aturan tentang kawasan rokok, setahu saya belum ada di Banda Aceh. Tapi kalau Pak Gubernur tadi menyampaikan demikian, sepertinya memang perlu ada," kata Malik, ditemui dalam kesempatan yang sama.

"Penyakit jantung di Aceh, nomor satu di Indonesia. Morbiditasnya paling tinggi," kata Direktur RSUDZA, dr Syahrul, SpS(K) dalam sambutannya di acara tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar