Dugaan penyadapan yang dilakukan Singapura dan Australia terhadap kabel
telekomunikasi bawah laut, dikhawatirkan dapat membuka kasus penyadapan
yang lebih luas. Hal ini bisa dimaklumi mengingat intelijen kedua negara
sudah bekerja sama sejak lama.
Profesor ahli intelijen Australia dari Australian National University,
Des Ball menggambarkan kemampuan intelijen dari Singapura dan ini
terkait dengan Australia.
"Kemampuan intelijen Singapura mungkin yang terbaik di Asia Tenggara.
Mereka pertama kali yang mengembangkan kerja sama dengan Australia pada
pertengahan 1970-an dan mendorong Singapura sebagai penghubung
telekomunikasi regional," ujar Profesor Ball, seperti dikutip the Sidney Morning Herald, Senin (25/11/2013).
"Indonesia dan Malaysia terus menjadi target dari kerja sama intelijen
Australia dan Singapura sejak 1970-an. Sebagian besar jalur internet dan
komunikasi Indonesia melintasi Singapura," keterangan dokumen rahasia
National Security Agency (NSA) yang dibocorkan oleh Edward Snowden.
Peta penyadapan yang dikeluarkan oleh NSA turut memperlihatkan Korea
Selatan (Korsel) yang memiliki jalur penting penyadapan. Jalur di Pusan
itu, memiliki akses komunikasi eksternal ke China, Hong Kong, dan
Taiwan.
Dinas intelijen Korsel turut dikenal sebagai kolaborator dengan dinas
intelijen AS termasuk NSA, serta intelijen Australia. The Australian
Security Intelligence Organisation (ASIO) baru-baru ini telibat masalah
hukum untuk mencegah publikasi detail spionase Korsel di Australia.
Direktur Jenderal ASIO David Irvine sempat mengaku pada pengadilan
Australia dan Korsel bahwa kedua belah pihak sudah bekerja sama selama
30 tahun. Menurutnya setiap publikasi terhadap operasi intelijen NIS
akan merusak ketahanan nasional Australia.
Selain itu, peta penyadapan NSA turut membahas kerja sama intelijen Australia dan Selandia Baru dalam kerangka "Five Eyes".
Disebutkan, the Defence Signals Directorate (DSD) -yang kini berubah
nama menjadi Australia Signals Directorate (ASD)-, memiliki fasilitas
satelit spionase di Kojarena dengan sandi "STELLAR". Sementara fasilitas
Selandia Baru di Waihopai dibangun dengan kode "IRONSAND".
Sementara fasilitas DSD lainnya berada di Teluk Sholad dekat wilayah
Darwin yang tidak teridentifikasi. Namun ketiga fasilitas ini didaftar
oleh NSA sebagai satelit asing yang bertugas untuk mengumpulkan
informasi.
Cakupan satelit komunikasi di sekitar Asia dan Timur Tengah turut
didukung oleh fasilitas NSA di pangkalan udara AS di Misawa, Jepang
serta fungsi diplomatik di Thailand dan India serta di markas British
Government Communications Headquarters (HGCQ) di wilayah Oman serta
Nairobi, Kenya.
Setelah terkuaknya penyadapan Australia terhadap Presiden SBY oleh
Australia, dikhawatirkan masih banyak lagi penyadapan yang terbongkar
lewat dokumen NSA yang dibocorkan oleh Edward Snowden. Australia hingga
kini masih belum memberikan keterangan mengenai penyadapan ini. (*/okz)
Posting Komentar