Adanya fatwa Ulama Uni Emirat Arab bahwa Muslim dilarang tinggal di Mars membuat organisasi MarsOne bereaksi. Penyelenggara program gratis tinggal di Mars itu meminta agar fatwa tersebut segera dicabut.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (21/2), MarsOne menganggap bahwa fatwa tersebut sebenarnya tidak harus dikeluarkan. Malah, orang muslim harusnya didorong untuk ke Mars guna 'menjadi saksi ciptaan Tuhan'.
Seperti diketahui, Otoritas Urusan Islam Uni Emirat Arab menganggap bahwa perjalanan ke Mars berisiko tinggi dan bisa saja menyebabkan pesertanya stres kemudian bunuh diri. Padahal, dalam Islam jelas adanya larangan untuk mencelakai dan membunuh diri sendiri.
Namun, MarsOne menganggap bahwa sebenarnya Islam justru mengajak penganutnya untuk terus mengeksplorasi kebesaran Tuhan. Guna mendukung pendapat tersebut, mereka pun mengutip sebuah ayat Al Quran, Surat Ar-Rum ayat 22.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui," bunyi ayat tersebut.
"Dunia Muslim memiliki tradisi panjang mengenai perantauan. Ayat dari Al Quran di atas mengajak umat Muslim untuk keluar dan melihat sendiri tanda-tanda kebesaran Tuhan baik di langit maupun di bumi. Sebagai contoh, pengelana Ibnu Batutah yang merantau dari tahun 1325 hingga 1335 dan berhasil mendatangi setidaknya 44 negara modern," sebut perwakilan MarsOne.
Mengenai isu misi ini bisa menyebabkan seseorang stres dan bunuh diri, MarsOne menyanggahnya. Disebutkan, misi ini tak lebih berbahaya daripada berbagai penelitian yang dilakukan di bumi.
"MarsOne dengan hormat memohon pada Otoritas Urusan Islam Uni Emirat Arab untuk membatalkan fatwa itu dan memperbolehkan semua Muslim untuk menjadi bagian dari perjalanan paling besar dalam sejarah manusia," sebut MarsOne. (*/mdk)
Posting Komentar